Petani Sawit Keluhkan Sulitnya Bergabung dengan Perusahaan Swasta

Masalah harga kelapa sawit yang semakin melemah membuat petani sawit khawatir akan nasib perdagangan komoditas ini.

oleh Athika Rahma diperbarui 28 Feb 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2019, 12:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Athika R)
Pertemuan nasional petani kelapa sawit Indonesia (Foto:Liputan6.com.Athika R)

Liputan6.com, Jakarta - Masalah harga kelapa sawit yang semakin melemah membuat petani sawit khawatir akan nasib perdagangan komoditas ini.

Ketua Harian DPP APKASINDO, Amin Nugroho mengatakan, ada kesenjangan di dalam kelompok petani.

Amin menyebutkan, petani sawit di Indonesia masih dikelompokkan dalam dua tingkatan, yaitu petani sawit swadaya dan petani sawit bermitra. Perbedaan status itu juga menentukan harga yang diberikan.

"Misalnya petani bermitra itu di kasih harga Rp 1.600 per kilogram, sedangkan petani swadaya selisihnya bisa mencapai Rp 400 per kilogramnya. Jadi ada kesenjangan di antara petani sawit, padahal mereka semua sama," ungkap Amin di Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Amin mengatakan, petani sawit swadaya kesulitan untuk bermitra dengan perusahaan swasta. Meski pernah diusahakan untuk bergabung, kebanyakan perusahaan swasta tidak mau menerima petani untuk bermitra.

"Banyak kesulitan. Ada sekitar 6 syarat. Surat tanda daftar berkebun, jenis bibit harus baik. Lalu sertifikat tanah, di kawasan hutan atau HPL. Pemupukannya juga harus baik. Itu sudah dilakukan semua tapi swasta menilai ada yang belum bisa diterima begitu saja," ia menambahkan.

 

Gelar Pertemuan Nasional

Sebelumnya, pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia bertajuk "Sawit Indonesia Berdaulat, Bermartabat dan Berkelanjutan" digelar pada Kamis 28 Februari 2019.

Pertemuan nasional ini digelar sebagai wadah silaturahmi dan diskusi antara petani-petani sawit dengan pemerintah.

Hadirkan beberapa tokoh seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Ketua Harian DPP APKASINDO, Amin Nugroho, pertemuan yang digelar di Hotel Orchardz, Jakarta ini memiliki beberapa tujuan penting.

"Pertemuan ini tentunya digelar untuk sharing informasi baik itu identifikasi masalah di perkebunan sawit, usulan solusi hingga dukungan pemerintah terhadap pengembangan perkebunan sawit," ungkap Amin dalam paparannya di Jakarta, Kamis pekan ini.

Tercatat sekitar 400 orang petani kelapa sawit dan 22 provinsi di Indonesia mengikuti pertemuan ini.

Diharapkan pertemuan ini dapat mempererat tali silaturahmi antar petani kelapa sawit sekaligus dapat menambah wawasan mengenai pengembangan perkebunan kelapa sawit.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya