4 Pinjaman Dana Tunai yang Populer di Indonesia, Apa Saja?

Ada banyak jenis pinjaman dana tunai di Indonesia. Ketahui dulu jenis beserta cara mengajukannya di sini!

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 28 Feb 2019, 18:15 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2019, 18:15 WIB
banner infografis gaji pns dki
Ilustrasi Gaji

Liputan6.com, Jakarta - Kita seringkali dihadapkan dalam situasi darurat di mana sedang butuh dana mendesak yang akan digunakan untuk keperluan penting tertentu.

Saat mengalami situasi seperti ini, hal pertama yang akan terlintas di otak kita adalah mengajukan pinjaman dana tunai kepada teman, saudara, kantor, koperasi, pegadaian, bank, hingga perusahaan fintech.

Pinjaman dana tunai adalah pinjaman yang diberikan dalam bentuk tunai berupa uang untuk berbagai keperluan, dengan maupun tanpa jaminan. Dananya tidak diberikan berbentuk asset bergerak, seperti kendaraan bermotor, rumah, atau apartemen.

Inilah yang menjadi alasan utama kenapa pinjaman dana tunai sangat digemari karena dananya bisa langsung Anda pergunakan setelah cair ke rekening tabungan.

Untuk jumlah plafon pinjaman yang diberikan oleh pinjaman dana tunai ini sangat beragam, ada yang mematok angka Rp 1 juta hingga ratusan juta rupiah. Tentu saja masa tenor yang diberikan juga beragam tergantung dari kebijakan masing-masing penyedia pinjaman.

Jenis pinjaman dana tunai di Indonesia

Pinjaman dana tunai memiliki beragam jenis yang perlu Anda ketahui. Di antara sekian banyak jenisnya, ada empat yang paling populer dan banyak diajukan di Indonesia, seperti dikutip dari HaloMoney.co.id:

1. Kredit Multiguna

Jenis pinjaman dana tunai yang pertama adalah kredit dengan agunan atau yang lebih dikenal dengan istilah kredit multiguna (KMG). Kredit multiguna merupakan pinjaman dana tunai yang diberikan setelah Anda mengagunkan aset berharga, seperti sertifikat tanah, BPKB (Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor), dan lain sebagainya.

Untuk nominal plafon pinjaman yang bisa didapatkan berkisar hingga 80 persen dari nilai jual aset. Jadi misalkan saja Anda ingin mengagunkan sertifikat rumah, rumah yang Anda agunkan sertifikatnya tersebut memiliki nilai jual seharga Rp 300 juta. Maka Anda hanya bisa mendapatkan pinjaman Rp 300 juta x 80 persen = Rp 240 juta. Semakin tinggi nilai aset yang diagunkan, maka semakin tinggi nominal plafon pinjaman yang bisa didapat.

Cara pengajuan:

Jika Anda ingin mengajukan kredit multiguna, ada dua cara yang bisa dilakukan, yakni dengan datang langsung ke kantor penyedia pinjaman atau mengajukannya secara online melalui HaloMoney.co.id.

Syarat mengajukan kredit multiguna adalah KTP (Kartu Tanda Penduduk), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), slip gaji, rekening koran selama 3 bulan terakhir, dan pastinya dokumen agunan aset yang dimiliki. Jika mengajukan secara online, pastikan Anda sudah menscan semua persyaratan dokumen karena data yang diberikan harus dalam bentuk digital.

2. Kredit Tanpa Agunan

Cara Mudah Pilih Produk Keuangan Secara Online
Berdasarkan data OJK Maret 2015, ada 122 produk kartu kredit, 27 produk Kredit Tanpa Agunan (KTA), dan 95 produk KPR.

Jenis pinjaman dana tunai selanjutnya yang tak kalah populer adalah kredit tanpa agunan (KTA). Jenis kredit ini kebalikannya dari kredit multiguna karena tidak mengharuskan Anda untuk memberikan agunan atau jaminan kepada pihak penyedia. Inilah alasan kenapa kredit tanpa agunan prosesnya jauh lebih cepat dibanding kredit multiguna karena tidak adanya proses penaksiran aset yang membutuhkan waktu cukup lama.

Dana pinjaman kredit tanpa agunan bisa dipergunakan untuk apa saja karena sifatnya sangat fleksibel. Anda bisa menggunakannya untuk keperluan renovasi rumah, biaya rumah sakit, biaya pendidikan, biaya berlibur, hingga tambahan modal usaha.

Jumlah dana yang bisa dipinjam sangat beragam tergantung dari kebijakan masing-masing bank penyedia pinjaman kredit tanpa agunan. Tapi rata-rata bisa memberikan pinjaman minimal Rp 5 juta hingga ratusan juta rupiah dengan jangka waktu pinjaman maksimal 60 bulan (5 tahun).

Cara Pengajuan:

Untuk cara pengajuan kredit tanpa agunan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kredit multiguna karena sama-sama bisa diajukan dengan dua cara, yaitu dengan mendatangi langsung kantor penyedia pinjaman atau mengajukannya secara online melalui HaloMoney.co.id.

Perlu Anda ketahui kalau bunga pinjaman kredit tanpa agunan ini lebih besar dibanding jenis pinjaman lainnya. Hal ini dikarenakan tidak adanya agunan yang diberikan, sementara jumlah pinjaman terbilang cukup besar.

Syarat untuk mengajukan kredit tanpa agunan juga tidak jauh berbeda dengan kredit multiguna. Hanya saja pada kredit tanpa agunan tidak ada syarat agunan yang harus diberikan.

3. Pinjaman dana tunai untuk usaha

[Bintang] Usia 20 Beli Rumah
Ilustrasi pinjaman | Via: akmal13yuhniani.blogspot.com

Selanjutnya ada pinjaman dana tunai yang dikhususkan untuk modal usaha bagi para pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Jenis pinjaman ini dinamakan dengan kredit usaha rakyat (KUR). Jumlah pinjaman yang diberikan tergantung dari jenis kredit usaha rakyat yang dipilih.

Ada dua jenis kredit usaha rakyat untuk pinjaman dana tunai, yaitu:

- KUR Mikro yang diperuntukkan hanya untuk pengusaha mikro. Jumlah pinjaman yang diberikan maksimal hanya Rp 25 juta dengan jangka waktu pinjaman maksimal 36 bulan (3 tahun). Pinjaman KUR Mikro bisa diajukan tanpa perlu adanya agunan.

- KUR Ritel yang diperuntukkan untuk pengusaha kecil dan menengah dengan jumlah plafon pinjaman yang diberikan bisa mencapai Rp 500 juta. Untuk jenis pinjaman KUR Ritel, Anda harus memberikan jaminan atau agunan saat mengajukannya.

Cara pengajuan:

Untuk mengajukan KUR ini bisa dilakukan dengan cara offline dengan mendatangi bank penyedia pinjaman atau mengajukannya secara online.

Syarat dokumen yang harus dipenuhi adalah fotokopi KTP, NPWP, buku nikah (bagi yang sudah berkeluarga), kartu keluarga (KK), rekening koran atau buku tabungan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Keterangan Domisili usaha (SKDU), proposal usaha (bagi yang usahanya belum berdiri), dan pas foto pribadi 3×4.

Jika belum membuat SIUP, maka Anda bisa mengajukannya secara online terlebih dahulu atau menggantinya dengan surat keterangan legalitas usaha dari desa atau kelurahan setempat.

Proses untuk mengajukan dan mencairkan dana pinjaman KUR ini memang terbilang cukup lama karena nantinya pihak bank atau penyedia pinjaman harus melakukan survei langsung ke lokasi usahamu dulu.

4. Pinjaman dana tunai online dari fintech

Fintech
Ilustrasi fintech. Dok: sbs.ox.ac.uk

Terakhir ada pinjaman dana tunai online melalui fintech berjenis peer to peer lending (P2P lending) yang saat ini sedang menjadi sorotan karena sangat rentan terhadap tindak kejahatan, seperti penipuan online dan pembobolan data.

Oleh karena itu, Anda harus jeli ekstra jeli saat memilih pinjaman dana tunai online fintech P2P lending. Pastikan terlebih dahulu kalau situs penyedia pinjaman sudah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sehingga kredibilitasnya tetap terjaga dan aman dari tindak kejahatan.

Pinjaman dana tunai online fintech P2P lending ini memiliki keunggulan utama prosesnya yang sangat mudah dan dana bisa cepat cair dalam satu hari kerja.

Tapi kekurangannya, jumlah maksimum plafon pinjaman yang diberikan tergolong lebih kecil karena rata-rata hanya bisa memberikan pinjaman hingga Rp 20 juta sampai Rp 30 juta saja. Ditambah lagi bunga yang diberikan tergolong lebih tinggi dibanding bunga kredit tanpa agunan karena perhitungan bunga tidak dihitung per bulan melainkan per hari. Inilah yang membuat bunganya sangat tinggi. Sedangkan untuk jangka waktu pinjaman yang diberikan hanya sampai 180 hari (6 bulan) saja.

Cara pengajuan:

Sesuai dengan namanya, jenis pinjaman dana tunai ini hanya bisa diajukan secara online. Rata-rata lebih banyak yang menggunakan aplikasi dibandingkan website. Jadi Anda harus mengunggah atau men-download-nya terlebih dahulu dari PlayStore atau AppStore.

Syarat dokumen pengajuan tidaklah rumit. Biasanya Anda hanya perlu menyiapkan KTP, NPWP, slip gaji, dan rekening bank milik pribadi.

Hanya saja Anda harus super hati-hati. Pertama, bunga yang berlaku biasanya harian sehingga besaran bunganya sangat memberatkan nasabah.

Kedua, saat ini ada ratusan aplikasi pinjaman online melalui fintech yang dinyatakan illegal oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi pastikan aplikasi tersebut sudah terdaftar di OJK sebelum men-download.

Setelah menyiapkan syarat dokumen dan mendownload aplikasi, Anda harus melakukan registrasi dan login. Jika sudah, Anda tinggal memilih nominal pinjaman, masa tenor yang diinginkan, lalu mengunggah kelengkapan dokumen saja.

Meski mengajukan pinjaman dana tunai sangat menggiurkan dan bisa Anda andalkan pada situasi darurat, lantas bukan berarti Anda bisa mengajukannya begitu saja tanpa adanya persiapan yang matang. Jangan sampai kelak di kemudian hari Anda merasa menyesal telah mengambil pinjaman dana tunai.

Oleh karena itu, sebelum mengajukan, pelajari dengan baik produk pinjaman dana tunai yang Anda ambil. Baca ketentuan-ketentuan yang berlaku dengan teliti. Serta jangan sampai lupa untuk melakukan perhitungan berapa dana yang bisa Anda sisihkan per bulannya untuk membayar cicilan hutang pinjaman dana tunai nanti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya