Profesor Harvard Ungkap Cara Terbaik Membeli Kebahagiaan

Apakah uang bisa memberi kebahagiaan?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Mar 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2019, 20:00 WIB
mimpi kompleks
Ilustrasi./Copyright unsplash.com

Liputan6.com, Jakarta - Profesor asal Harvard Business School mengungkap cara membeli waktu bahagia dengan uang. Metode yang ia tawarkan adalah mengalokasikan uang demi menghemat waktu dari melakukan tugas yang tak kita sukai.

Dilansir dari News.com.au, profesor Ashley Whillans meneliti bahwa orang lebih bahagia jika memakai uangnya untuk menghindarkan diri mereka dari pengalaman negatif. Ini disebutnya sebagai "timesaving purchases" (pembelian untuk menghemat waktu).

"Cara kita menghabiskan uang dengan tujuan menghemat waktu, itu sama dengan membeli pengalaman positif, (itu) memiliki efek yang dipercaya dan positif," jelasnya.

Whillans mengajarkan negosiasi kepada para murid S2 di Harvard serta pakar behavioral science. Beberapa contoh yang ia berikan adalah seperti membayar lebih agar lebih dekat ke tempat kerja atau menyewa tenaga demi melakukan pekerjaan rumah.

Namun, ia juga memperingatkan bahwa orang-orang bisa menjadi tidak bahagia juga jika keseringan membayar orang lain untuk membayar tugasnya. Dalam studinya, ia menemukan orang kerap merasa bersalah jika kebanyakan membebankan tugas mereka ke orang lain. 

Meski demikian, Whillans mengingatkan agar tiap kali seseorang membuka dompet, maka orang itu perlu bertanya mengenai pengaruh uang tersebut terhadap kualitas waktu yang dimiliki.

"Kita harus berpikir, apakah uang ini mengubah caraku menghabiskan waktu?" jelasnya.

Soal Kesuksesan, Bill Gates Akui Terinspirasi Warren Buffet

Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/JOEL SAGET)

Miliarder Bill Gates menuliskan kisah mengenai makna sukses dalam hidupnya. Ia bercerita, inspirasinya ternyata diperoleh dari Warren Buffett.

Bagi Bill Gates, kesuksesan bukan terkait perusahaan, seperti yang ia lakukan ketika muda. Sekarang, makna sukses berkaitan dengan kebahagiaan orang-orang terdekat. 

"Hari ini tentunya saya masih memerhatikan kualitas pekerjaan saya. Tetapi saya juga bertanya pada diri saya pertanyaan lain. Apakah saya mengabdikan cukup waktu bagi keluarga saya? Apakah saya belajar cukup banyak hal baru?" tulis Bill Gates dalam gatesnotes.

Gates menyebut, ia akan tertawa bila mendengar hal tersebut saat masih 25 tahun. Kini, sang istri dan Warren Buffett telah memberinya pemahaman baru.

"Melinda telah membantu melebarkan pikiran saya pada titik ini. Begitu juga Warren Buffett, yang ukuran suksesnya adalah, 'Apakah orang-orang yang kamu pedulikan mencintaimu balik?' Saya pikir itu adalah ukuran baik yang kamu dapat temukan," kata Gates.

Meski mengungkapkan perasaannya, Gates tetap percaya bahwa inovasi teknologi tetap penting. Saat ini, ia fokus pada proyek-proyek kesehatan, seperti Alzheimer, sanitasi, dan polio.

Warren Buffett juga pernah mengatakan bahwa dirinya sudah tidak perlu uang lagi. Baginya, cinta merupakan ukuran lebih penting dalam hidupnya yang sudah berusia lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya