Allianz Optimistis Pasar Modal Positif pada Tahun Politik

PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz) optimistis menghadapi persaingan bisnis pada tahun politik.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2019, 17:55 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2019, 17:55 WIB
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz) optimistis menghadapi persaingan bisnis pada tahun politik.

Hal itu juga seiring dengan optimisme perusahaan pada kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Joos Louwerier mengatakan, Allianz meyakini dapat mencetak peluang kinerja lebih baik cukup terbuka, meski harus mempertimbangkan isu global dan pemilihan umum (pemilu) lima tahunan di Indonesia. 

"Terlepas dari kondisi pasar, kami mengandalkan pengalaman dan kemampuan Allianz untuk selalu mengoptimalkan hasil investasi dan membantu nasabah mewujudkan rencana yang telah dibuat untuk masa depan, serta menyediakan jenis fund yang dibutuhkan nasabah,” kata dia di kantornya, Selasa (5/3/2019).

Selain itu, dia juga berharap perhelatan politik lima tahunan tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja instrumen pasar modal. Menurut dia, setiap tahun politik dapat menjadi momentum terciptanya peluang-peluang baru.

Dia mengungkapkan, secara historis, dalam tiga pemilu terakhir yaitu pada 2004, 2009, serta 2014, pasar modal ditutup positif meskipun pada beberapa tahun tersebut kondisi makro ekonomi kurang kondusif.

"Pilihan investasi sesuai profil risiko dan alokasi aset yang tepat akan dapat membantu untuk memaksimalkan imbal hasil yang dapat dihasilkan oleh instrumen investasi yang dipilih," ujarnya.

Dalam kesempatan serupa, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, Ni Made Daryanti memandang, ekonomi Indonesia masih akan tetap positif di tengah beberapa isu yang masih harus menjadi perhatian seperti isu global.

Sementara itu, isu dari ekonomi domestik bayangi pasar keuangan yaitu terkait defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD).

"Isu seperti perang dagang Amerika dengan Tiongkok, kenaikan suku bunga Amerika, pelemahan ekonomi China dan dari dalam negeri stabilitas rupiah dan defisit neraca berjalan masih harus diantisipasi," ujar dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

Allianz Nilai Kompetisi Pasar Asuransi di RI Sehat

20160217-Ilustrasi Asuransi-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Sebelumnya, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia menilai, pasar asuransi di Indonesia dalam kondisi sangat stabil. Meski kini memiliki banyak pesaing, tapi perseroan menganggap kompetisi di pasar asuransi Tanah Air berjalan sehat.

Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia, Peter Van Zyl mengatakan, pihaknya telah bergerak memberikan pelayanan di bidang asuransi sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, pasarnya pun memiliki banyak pemain.

"Tapi saya pikir itu bagus, sehingga membuat kompetisi semakin relevan dan membuat perusahaan asuransi juga relevan dalam mengelola keberlanjutan bisnisnya. Itu kemudian membuat perseroan memahami apa kebutuhan konsumer," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com di kantornya, Jakarta, Jumat 22 Februari 2019.

Selain itu, ia pun memuji keberadaan lembaga seperti Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) yang mau berperan serta dalam menjaga agar persaingan di pasar asuransi Tanah Air tetap berjalan baik.

"Saya pikir sektor industri ini well regulated. Di sisi lain juga ada asosiasi yang mau berinteraksi langsung dengan pemain di pasar asuransi nasional," ujar dia.

Untuk mengikuti perkembangan pasar asuransi di Indonesia, Pieter melanjutkan, Allianz Utama Indonesia memiliki salah satu strategi besar untuk mempelajari perilaku para konsumennya.

"Saya pikir kita harus berjalan beriringan dengan insurance literacy, mengerti kebutuhan dari pasar asuransi, dan memiliki financial literacy (wawasan keuangan). Jadi kami dan pihak pelaku industri terus mendukung penuh adanya edukasi terkait kebutuhan industri asuransi dan financial literacy," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya