Jokowi Minta dalam 2 Minggu Ada Penerbangan Internasional ke Lampung

Peresmian Terminal Baru Bandara Internasional Radin Inten II itu akan menumbuhkan perekonomian maupun pariwisata di wilayah ini.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 08 Mar 2019, 11:40 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2019, 11:40 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menhub, Seskab, dan Gubernur Lampung meninjau Terminal Baru Bandara Radin Inten II, di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (8/3) pagi. (Foto: Deny S/Humas)
Presiden Jokowi didampingi Menhub, Seskab, dan Gubernur Lampung meninjau Terminal Baru Bandara Radin Inten II, di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (8/3) pagi. (Foto: Deny S/Humas)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terminal Baru Bandar Udara (Bandara) Internasional Radin Inten II, Bandar Lampung. Peresmian ini mengawali kunjungan kerja Presiden ke Provinsi Lampung, Jumat (8/3/2019). 

Secara simbolis, Jokowi juga meresmikan Terminal Baru Bandar Udara Silampari, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).

Jokowi mengaku telah memerintahkan kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, agar dalam waktu 2 minggu mendatang sudah ada penerbangan internasional dari dan ke Bandar Lampung.

Dia juga meminta agar transportasi dari kota menuju ke bandara lewat kereta bandara harus juga mulai disiapkan.

“Sehingga kalau nanti kapasitas bandara itu membesar karena growth-nya sangat tinggi sekali di sini, itu sudah ada persiapan kereta bandaranya,” jelas dia seperti mengutip laman Sekretariat Kabinet.

Untuk perluasan terminal selanjutnya, Jokowi memerintahkan kepada Menhub untuk menyerahkan kepada Angkasa Pura (AP) II agar pengelolaan ke depan lebih cepat. Ini agar anggaran Kemenhub bisa konsentrasi ke bandara-bandara yang lainnya.

Dengan peresmian Terminal Baru Bandara Internasional Radin Inten II itu, Jokowi berharap akan menumbuhkan perekonomian maupun pariwisata di wilayah ini. “Ini akan mendukung percepatan pertumbuhan dari Bandara Radin Inten II ini,” jelas dia.

Peresmian Terminal Baru Bandara Internasional Radin Inten II itu dihadiri Menhub Budi K. Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo.

Menpar: Indonesia Perlu Terminal Khusus Maskapai Berbiaya Murah

Menteri Pariwisata Arief Yahya
Menpar Arief Yahya di acara Rakornas Pariwisata ke-1 2019. foto: istimewa

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, selain maskapai dengan biaya murah atau low cost carrier (LCC), Indonesia dinilai perlu juga memiliki terminal bandara berbiaya murah (low cost carrier terminal/LCCT).

Lantaran negara-negara maju telah lebih dulu merealisasikan LCCT guna memberikan alternatif maskapai udara bagi para pengguna atau masyarakat.

"Kita harus attract banyak LCC ke Indonesia, tapi sayangnya Indonesia enggak punya LCCT, terminal yang murah. Di Kuala Lumpur, Singapura, Bangkok, London itu ada semua LCCT. Hampir semua negara besar ada, tapi Indonesia belum," ujarnya di Menara BCA, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2019).

Dia menjelaskan, keberadaan LCCT dapat mengakomodasi biaya tiket pesawat yang saat ini naik tinggi. Meski begitu, LCCT tidak perlu khawatir akan menelan rugi.

"Jadi orang-orang yang datang dari luar negeri dari terminal 2F yang akan dijadikan model itu biayanya rendah. Tapi jangan dikira LCCT akan rugi dengan full service carrier," ujarnya.

"Jadi, LCCT tidak akan harus lebih rugi daripada yang normal. Karena dengan banyaknya orang di situ, ada ribuan orang, mereka bisa pasang jualan food and beverages (f&b) yang bisa nilainya lebih tinggi," dia menambahkan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya