Ethiopian Airlines Jatuh, Ini Fakta Pesawat Boeing 737 Max 8

Pesawat Boeing 737 Max 8 milik maskapai Ethiopian Airlines jatuh di Bishoftu, sebelah tenggara Addis Ababa, Ethiopia.

oleh Agustina MelaniTommy K. Rony diperbarui 12 Mar 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2019, 21:00 WIB
Ethiopian Airlines. Foto:AFP/ISSOUF SANOGO
Ethiopian Airlines. Foto:AFP/ISSOUF SANOGO

Liputan6.com, New York - Kecelakaan pesawat kembali terjadi pada Minggu, 10 Maret 2019. Pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines dengan jenis Boeing 737-800 Max jatuh di Bishoftu, sebelah tenggara Addis Ababa, Ethiopia.

Pesawat dengan nomor penerbangan ET302 itu akan terbang menuju Nairobi (Kenya) dengan membawa 149 penumpang dan 8 awak kabin yang seluruhnya dikonfirmasi tewas.

Dalam pernyataan maskapai, pesawat kehilangan kontak pada pukul 08.44 waktu setempat setelah lepas landas pukul 08.38 dari Bandara Internasional Bole di ibu kota Ethiopia.

Situs web pelacakan penerbangan Swedia flightradar24 menyebutkan, penerbangan “memiliki kecepatan vertikal tidak stabil” tak lama setelah lepas landas.

Pesawat yang digunakan Ethiopian Airlines itu merupakan Boeing 737-Max 8, yang merupakan model keluaran terbaru Boeing. Pesawat ini sama dipakai oleh Lion Air JT610, yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada Oktober 2018.

Boeing mengeluarkan pemberitahuan darurat kalau input sensor yang salah dapat menyebabkan awak pesawat mengalami kesulitan mengendalikan pesawat sehingga mengarah kemungkinan munculnya dampak terhadap medan.

Di Indonesia,  ada dua maskapai yang mengoperasikan pesawat Boeing 737 Max-8. Lion Air dengan 10 pesawat dan Garuda Indonesia dengan satu pesawat.

Adapun pesawat Boeing 737 Max ini andalan Boeing. Penjualannya paling laris sepanjang sejarah perusahaan asal Seattle, AS  itu. Selain itu, Boeing beberapa kali membandingkan keunggulan mekanis Boeing 737 Max dengan pesawat buatan Airbus.

Kecanggihan yang dipamerkan juga diikuti pesanan pembelian yang diterima Boeing.

Mengutip laman The Telegraph, total pemesanan Boeing 737 Max hingga 30 September 2018 adalah 4.783 unit. Jumlah itu naik 477 unit dari tahun sebelumnya.

Boeing Max menjadi generasi keempat dari pesawat 737. Jenis pesawat itu dikembangkan dari pertengahan tahun 2000-an. Lalu apa keunggulan yang dijanjikan Boeing?

Salah satunya perawatan yang memakan waktu lebih singkat ketimbang Airbus A320.Dalam mengembangkan Boeing 737 Max juga memperhitungkan faktor lingkungan. Polusi suara dipastikan berkurang dan lebih hemat konsumsi bahan bakar.

Kelebihan lain Boeing 737 Max menarik minat maskapai penerbangan biaya rendah alias low-cost. Berdasarkan data the Telegraph per 30 September 2018, ada 70 maskapai pemesan Boeing 737 Max. Maskapai berbiaya rendah seperti Southwest Airlines asal AS memesan sebanyak 280 Boeing 737 Max.

Lalu, maskapai Flydubai memesan 251 pesawat itu. Diikuti Lion Air memesan 201 pesawat Boeing 737 Max. Angka ini sedikit berbeda dari klaim Lion Air sebesar 218 pesawat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Boeing 737 Max 8

Pesawat Ethiopian Airlines (AFP/Jenny Vaughan)
Pesawat Ethiopian Airlines (AFP/Jenny Vaughan)

Mengutip laman Boeing, Ethiopian Airlines menerima pertama kali pesawat Boeing 737 Max pada Juli 2018. Maskapai tersebut memesan 30 pesawat Boeing.

CEO Ethiopia Airlines, Tewolde GebreMariam saat itu menuturkan, pihaknya mengapresiasi kehadiran Boeing 737 Max 8, pesawat terbaru Boeing. Kehadiran pesawat itu menambah armada perusahaan yang relatif muda dan modern yang memiliki lebih dari 100 pesawat dengan usia rata-rata kurang dari lima tahun.

Boeing 737 max bagian dari pesawat terpopuler sepanjang masa yaitu 737. Boeing merancang pesawat ini untuk memberikan pengalaman terbang yang nyaman dan rute langsung ke tujuan dengan jangkauan luar biasa ke kota-kota kecil di seluruh dunia termasuk rute transatlantic dan lintas benua.

Boeing 737 Max disebut memiliki fitur interior baru dengan bagian dinding samping dan jendela yang dibuat modern. Selain itu, pencahayaan LED juga lebih baik sehingga memberi suasana lebih lapang di pesawat.

Pesawat Boeing juga lebih hemat bahan bakar dari pada 737-NG. Hal itu membuat emisi karbon lebih sedikit dampaknya terhadap lingkungan. Boeing 737 Max akan 14 persen lebih efisien bahan bakar dari pada pesawat lainnya.

Seri 737 Max menggabungkan teknologi terbaru mesin CFM international Leap-1B, dan tampilan dek penerbangan besar.

Boeing juga mengklaim 737 Max merupakan pesawat dengan penjualan tercepat dalam sejarah Boeing. Pesanannya mencapai 4.500 pesanan kepada 99 pelanggan di seluruh dunia.

Boeing mengembangkan pesawat 737 Max ini dengan beberapa model antara lain Boeing 737 Max 7, Boeing 737 Max 8, Boeing 737 Max 9, dan Boeing 737 Max 10.

Mengutip laman CNN Money, Boeing model 737 Max 8 ini berusia dua tahun dan model sangat populer. 

Tahun lalu,72 persen pengiriman pesawat Boeing berjenis 737. Boeing berencana buat 59 jenis pesawat 737 setiap bulan pada 2019. Angka ini lebih dari empat kali lipat.

Selain itu, mengutip 247wallst.com, harga Boeing 737 Max 8 sekitar USD 121,6 juta atau sekitar Rp 1,73 triliun (asumsi kurs Rp 14.259 per dolar AS). Kapasitas kursi pesawat tersebut 210 kursi. Daya jelajah pesawat ini 3.550 nm (6570 km).

Armada paling banyak pakai pesawat 737 Max 8 adalah Southwest Airlines dengan delapan pesawat, diikuti RyanAir dan FlyDubai. Selain itu, American Airlines dan United juga menerbangkan pesawat Boeing 737 Max 8. Sedangkan Delta belum menerbangkan pesawat 737 Max model apapun.

 

 


Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh Usai Lepas Landas

Pesawat Ethiopian Airlines
Pemeriksaan terhadap awak Pesawat B 7777 F kargo Ethiopian Airlines yang dipaksa mendarat masih terus berlanjut. (Liputan6.com/ M Syukur)

Sebelumnya, sebuah pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines dengan jenis Boeing 737-800MAX, jatuh di Bishoftu, sebelah tenggara Addis Ababa pada Minggu pagi.

Burung besi dengan nomor penerbangan ET 302 itu rencananya akan terbang menuju Nairobi (Kenya), dengan membawa 149 penumpang dan 8 awak kabin yang seluruhnya dikonfirmasi tewas.

Pesawat kehilangan kontak pada pukul 08.44 waktu setempat setelah lepas landas pukul 08.38 dari Bandara Internasional Bole di ibu kota Ethiopia, kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan. 

"Pada saat ini operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dan kami tidak memiliki informasi yang bisa dikonfirmasi tentang korban cedera atau penyebab jatuhnya pesawat. Staf Ethiopian Airlines sudah dikirim ke lokasi kecelakaan dan akan melakukan segala kemungkinan untuk membantu layanan darurat," uajr maskapai itu, seperti dikutip dari CNN, Minggu 10 Maret 2019.

Maskapai ini menambahkan, pusat informasi dan layanan pengaduan (hotline) penumpang segera dibuka untuk keluarga atau teman-teman dari penumpang yang berada dalam pesawattersebut.

Sementara itu, Ethiopia Airlines telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu maskapai penerbangan terbaik di Afrika. Maskapai ini memiliki catatan keamanan yang bagus dan armada pesawat terbaru di benua tersebut, menurut situs webnya.

Boeing 737-800MAX adalah jenis pesawat yang sama dengan Lion Air JT 610 asal Indonesia yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, beberapa saat setelah lepas landas. 

Kecelakaan besar terakhir yang melibatkan pesawat penumpang Ethiopian Airlines adalah pada Januari 2010, ketika penerbangan dari Beirut, tiba-tiba jatuh, serta menewaskan 83 penumpang dan tujuh awak.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya