Wall Street Melompat Meski Saham Boeing Tumbang

Wall Street melonjak ditopang penguatan sektor teknologi. Namun, penurunan saham Boeing membatasi kenaikan indeks Dow Jones.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 12 Mar 2019, 05:23 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2019, 05:23 WIB
Ilustrasi pesawat Boeing 737 Max 8 (AFP/Stephen Brashear)
Ilustrasi pesawat Boeing 737 Max 8 (AFP/Stephen Brashear)

Liputan6.com, New York - Usai turun dalam lima sesi berturut-turut, Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melonjak pada Senin (Selasa pagi WIB) ditopang penguatan sektor teknologi. Namun, penurunan saham Boeing membatasi kenaikan indeks Dow Jones setelah kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.

Dilansir dari Reuters, Selasa (12/3/2019), saham Boeing Co, produsen pesawat terbesar di dunia, turun 5,3 persen menjadi USD 400,01 per saham, mencatat penurunan persentase satu hari terbesar sejak 29 Oktober, setelah imbas kecelakaan mematikan kedua yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX 8 dalam lima bulan terakhir.

Sekadar informasi, sebuah pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Ababa pada hari Minggu. Insiden ini menewaskan semua penumpang yang berjumlah 157 orang.

Pada Oktober 2018, Pesawat Boeing 737 MAX 8 yang diterbangkan maskapai Lion Air jatuh di lepas pantai Kawarang dan menewaskan 189 orang penumpang.

Semua sektor indeks S&P utama naik, dipimpin oleh kenaikan di sektor teknologi, yang naik 2,2 persen. Sektor industri membalikkan kerugian awal hingga berakhir 0,9 persen.

"Setelah pelemahan di pasar pekan lalu, segalanya menjadi sedikit oversold," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.

"Itu sangat luar biasa ketika Anda melihat apa yang kami lakukan hari ini, bahkan dengan pergerakan di Boeing," katanya.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 200,64 poin atau 0,79 persen menjadi 25.650,88, indeks S&P 500 naik 40,23 poin atau 1,47 persen, menjadi 2.783,3 dan Nasdaq Composite menambahkan 149,92 poin atau 2,02 persen menjadi 7.558,06.

Indeks S&P 500 pekan lalu mencatat penurunan terbesar sejak akhir 2018 setelah pelemahan data pekerjaan  dan data ekonomi lainnya, tetapi indeks naik sekitar 11 persen untuk tahun sejauh ini.

.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video di bawah ini:


Saham Apple Naik

Apple
Ilustrasi Apple Event Oktober 2018. (Foto: Apple)

Apple Inc naik 3,5 persen setelah Bank of America Merrill Lynch meningkatkan saham pembuat iPhone menjadi "beli." Juga, Apple mengundang media menghadiri acara di Steve Jobs Theatre di kampusnya di Cupertino, California pada 25 Maret 2019

Sumber sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa Apple berencan meluncurkana layanan televisi streaming yang kemungkinan akan mencakup layanan TV berlangganan pada April 2019.

Pembuat chip Nvidia Corp melonjak setelah memasuki kesepakatan USD 6,8 miliar untuk membeli Mellanox Technologies Ltd. Desainer chip Israel juga naik.

Di Washington, Presiden Donald Trump mengatakan kepada Kongres untuk memangkas dana untuk bantuan asing dan Departemen Luar Negeri dan meningkatkan pengeluaran untuk militer dan tembok yang ingin ia bangun di perbatasan AS-Meksiko dalam anggaran 2020-nya, langkah pembuka dalam perjuangan pendanaan berikutnya dengan Kongres.

Perusahaan-perusahaan pertahanan, General Dynamics Corp, United Technologies Corp, dan Textron Inc naik karena berita tersebut

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya