Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan, tim satuan tugas gabungan Fleet One Quick Response (F1QR) berhasil menggalkan penyelundupan benih lobster‎, dengan nilai sebesar Rp 37,2 miliar.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Sudjiastuti mengatakan, penggagalan penyelundupan benih lobster sebanyak 245.102 ekor di perairan Pulau Sugi, Batam Kepulauan Riau berhasil dilakukan Tim F1QR‎, setelah melakukan pengejaran penangkapan dan penyelidikan.
"Saya mengapresiasi sinergisitas dan kerjasama yang baik petugas di lapangan, sehingga berhasil menggagalkan tindakan ilegal penyelundupan yang berpotensi menimbulkan kerugian negara," kata Susi‎, di Kompleks kediaman menteri Widya Chandra, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Susi, nilai benih lobster yang ‎berhasil diselamatkan tim gabungan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam, Intel Koarmada I dan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada I tersebut sangat besar, bahkan dia menyebut terbesar daam sejarah.
"Ini adalah tangkapan terbesar dalam sejarah kita‎," tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan, benih lobster dimasukan ke dalam 44 coolbox Styrofoam dan dikemas dalam 1.320 kantong plastik. Pada 41 coolbox Styrofoam berisi 235.438 ekor benih lobster jenis pasir, tiga coolbox‎ berisi 9.664 ekor benih lobster mutiara.Benih lobster ini berasar dari Lampung Bengkulu dan pintu pengeluara dari pelabuhan Tangkahan Jambi.
"Lobster ini di lihat dari bungkusnya pakai koran ada Bengkulu, Jambi, Lampung ini jadi sudah jadi pos pos lobster Belitung ada, Natuna, Jawa Timur, pengambilan benur ini dialam semua, pakai lampu itu kumpul benihnya, itu menggangu pencari ikan," tandasya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
40 Ribu Benih Lobster Senilai Rp 4 M Gagal Diselundupkan ke Vietnam
Sebelumnya, Petugas Bea dan Cukai menggagalkan upaya penyelundupan ribuan benih lobster yang akan dikirimkan ke Vietnam lewat Singapura melalui Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang. Pelaku diduga cukup profesional dalam mempersiapkan penyeludupan tersebut.
Pelaku menjadikan koper yang biasanya untuk membawa barang bawaan penumpang dijadikan kandang siap kirim.Â
"Pengiriman ini sangat terorganisir sekali, karena kalau kita telat, tentunya sudah terkirim benih lobster ini. Benih ini kita amankan diatas kargo pesawat Air Asia dengan pengemasan yang rapih dan detail," kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, Erwin Situmorang, Senin, (25/2/2019).
Menurutnya, para pelaku pengiriman lobster bisa mengkondisikan dengan baik mulai dari pengemasan. Biasanya hanya dibungkus plastik kemudian diikat dengan karet. Namun, kali ini terdapat tempat khusus untuk menyimpan benih dan memasukan oksigen.Â
Selanjutnya, dilihat dikopernya yang sangat rapi, karena diberikan semacam busa atau styrofoam untuk bisa menjaga suhunya. Sehingga, ketika benih lobster sampai di Singapura tak perlu lagi dilakukan re-oksigen dan bisa langsung dikirim ke Vietnam.
"Sangat rapi sehingga bisa keluar pemeriksaan, lalu masuk ke bandara dan masuk ke pesawat. Mereka ini sudah bisa mengondisikan dengan baik apa yang ada atau sudah dipikirkan secara teknis," ujarnya.
Advertisement