PGRI Tagih Janji Jokowi Angkat Guru Honorer Jadi PNS

Jelang Pilpres 2014, Jokowi pernah menjanjikan tiga hal bagi tenaga guru honorer.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2019, 17:36 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2019, 17:36 WIB
Presiden Jokowi hadiri Hari Guru Nasional dan HUT PGRI di Bekasi.
Presiden Jokowi hadiri Hari Guru Nasional dan HUT PGRI di Bekasi. (Liputan6.com/Lizsa Egehem)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar (PB) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) mengingatkan janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait nasib para tenaga pengajar, terutama yang masih berstatus honorer.

Ketua Umum PB PGRI, Didi Suprijadi, mengatakan, jelang Pilpres 2014, Jokowi pernah menjanjikan tiga hal bagi tenaga guru honorer. Janji-janji tersebut termaktub dalam piagam 'Ki Hajar Dewantara' yang ditandatangani oleh Jokowi.

"Piagam Ki Hajar Dewantara itu adalah piagam yang ditandatangani Pak Jokowi, menjelang Pilpres 2014," kata dia, ketika ditemui, di Jakarta, Sabtu (16/3/2019).

Menurut Didi, ada tiga janji yang disebut dalam piagam tersebut. Janji-janji yang disebut dengan 'Trilayak' itu meliputi layak status, layak upah, dan layak jaminan sosial.

"(Layak status) artinya dia akan menyelesaikan honorer, jadi PNS. Jadi statusnya diselesaikan. Layak upah. Itu upahnya sesuai dengan UMP minimal, layak jaminan sosial," ungkapnya.

Didi mengatakan pihaknya menilai sejauh ini Jokowi belum merealisasikan tiga janji tersebut. "Semua ini kan janji sampai saat ini belum terlihat tanda-tanda itu. Saya kira kita tidak menagih. Itu janji dia sendiri," ujarnya.

"(Yang sudah terealisasi) Ya apa? Setahu Anda apa yang sudah ada? Ada mau dikontrak? Tapi sekarang juga belum selesai juga. Belum terealisasi juga. Belum ada pengumuman," tegas Didi.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Nasib Honorer

Minta Jadi PNS, Ribuan Tenaga Honorer Kepung Istana Negara
Dalam aksinya, ribuan pegawai ini mengenakan seragam PNS warna cokelat dan sebagian lainnya mengenakan seragam PGRI, Jakarta, (15/10/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menanggapi hal ini, Wakil Direktur Konten Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Rabin Hattari, mengatakan bahwa nasib honorer memang harus diperhatikan.

"Ya kita melihat itu sesuatu yang harus di-address ya nanti ke depannya. Sekali lagi ini masalah tentang guru honorer. Jadi kita akan pantau terus dan kita akan membantu ini," ujar Rabin.

Presiden Jokowi, kata dia, tentu akan terus berupaya untuk menyiapkan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah tenaga guru honorer. "Ini menjadi concern kami mengenai guru honorer cara meng-address-nya seperti apa. Tetap akan memberikan top prioritas. Pak Jokowi juga melihat ini," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya