BNI Syariah Kembangkan Layanan di Era 4.0 Digital Banking

Pada 2019, BNI Syariah menargetkan jumlah nasabah terus meningkat dengan ada inovasi dan pemanfaatan digital banking 4.0.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Mar 2019, 21:10 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 21:10 WIB
20161010-Perbankan-Syariah-Jakarta-AY
Pekerja menghitung uang di BNI Syariah Jakarta, Senin (10/10). Sejalan dengan perkembangan share tersebut, kenaikan aset perbankan syariah (BUS dan UUS) sebesar 18,49% (YOY), dari Rp 272,6 triliun menjadi Rp 305,5 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - BNI Syariah mengembangkan layanan di era 4.0 digital banking. Salah satu yang sedang dikaji yaitu pengembangan online smart queuing system, simplifikasi proses pembukaan rekening secara digital (e-form), dan pengembangan channel pengaduan berbasis online.

Saat ini, layanan BNI Syariah dijangkau lebih dari 1.500 sharian chanelling office (SCO) kantor BNI di Indonesia. Adapun layanan diberikan kepada nasabah antara lain pembukaan rekening tabungan, deposito, giro dan aktivasi layanan e-banking. Ditambah pengajuan aplikasi kartu pembiayaan BNI IB Hasanah Card.

Per Desember 2018, jumlah nasabah BNI Syariah mencapai 3 juta nasabah di seluruh Indonesia. Pada 2019, BNI Syariah menargetkan jumlah nasabah terus meningkat dengan ada inovasi dan pemanfaatan digital banking 4.0.

Adapun berdasarkan hasil survei satisfaction, loyalty, and engagement (SLE) 2019 yang diselenggarakan marketing research Indonesia (MRI), BNI Syariah menumbuhkan rasa keterikatan para nasabahnya pada bank.

SEVP Bisnis Retail dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi mengatakan, sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah mengajak nasabah untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, tidak hanya mengutamakan keuntungan dunia, melainkan juga memberikan kebaikan (Hasanah) untuk kehidupan akhirat (Hasanah Way).

BNI Syariah berupaya memberikan akses yang mudah, cepat, tepat dan prudent bagi nasabah melalui saluran layanan tanpa harus berkunjung ke bank. 

"Misalnya informasi melalui official social media dan website resmi BNI Syariah serta SCO (Sharia Channeling Office) yang terintegrasi dengan BNI," kata Iwan, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (19/3/2019).

 

Belanja Modal BNI Syariah pada 2019

20161010-Perbankan-Syariah-Jakarta-AY
Aktivitas perbankan syariah di BNI Syariah Jakarta, (10/10). Kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 12,54% (YOY), dari Rp 216 triliun (Juli 2015) menjadi Rp 243 triliun (Juli 2016). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT BNI Syariah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 135 miliar pada 2019.

Alokasi dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk penguatan digital dan jaringan bisnis perusahaan pada 2019.

Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto menuturkan, pada tahun ini, perusahaan berencana memperbesar kapasitas data center melalui anggaran capex. Adapun capex tahun ini meningkat 68,75 persen dibandingkan 2017.

"Untuk 2019 capex kita sebesar Rp 135 miliar, tahun lalu Rp 80 miliar. Ini kita mau bangun data center untuk digitalnya. Jadi kita lebih banyak siapkan untik data center, belanja servernya, storagenya, securitynya dan lainnya," ujar dia di Jakarta Selatan, Kamis 14 Februari 2019.

Sementara itu, sepanjang 2018, BNl Syariah telah menyelenggarakan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan halal ecosystem, seperti Deureuham (Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia). 

Kemudian juga Pelatihan Manajemen Masjid, Benteng Hasanah di Batas Negeri, serta Pembentukan Jurnalis Ekonomi Syariah di Balikpapan, Medan, Bandung, Kendari. 

"Sedangkan pada tahun ini kami berencana untuk menjadi bank buku III di akhir tahun ini termasuk melakukan pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO)," pungkas Direktur Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah Dhias Widhyati.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya