BNI Syariah Targetkan Pembiayaan KPR Rp 12,8 Triliun Tahun Ini

Penyaluran pembiayaan griya BNI Syariah selama tahun 2018 mencapai Rp 11,86 triliun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Mar 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 11:00 WIB
KPR
Kredit Pemilikan Rumah

Liputan6.com, Jakarta BNI Syariah mentargetkan kredit pembiayaan rumah (KPR) atau pembiayaan griya mencapai Rp 12,8 triliun pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan semakin membaik.

"Pada tahun ini pertumbuhan pembiayaan griya ditargetkan meningkat sebesar 8 persen," kata SEVP Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi dalam keterangannya, Rabu (20/3/2019).

Dia menjelaskan penyaluran pembiayaan griya BNI Syariah selama tahun 2018 mencapai Rp 11,86 triliun, meningkat sebesar 10,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini dengan komposisi pembiayaan perumahan sebesar 41,92 persen dibandingkan dengan total pembiayaan BNI Syariah.

Untuk pembelian rumah atau apartemen, fasilitas pembiayaan yang digunakan memiliki jangka waktu paling lama 20 tahun dan untuk pembiayaan ruko atau rukan jangka waktu maksimal 15 tahun.

Sementara untuk fasilitas pembiayaan yang digunakan untuk pembelian tanah paling lama adalah 10 tahun.

Melalui BNI Griya iB Hasanah, BNI Syariah ingin menyediakan fasilitas pembiayaan perumahan untuk nasabah dengan maksimum pembiayaan 25 miliar rupiah, angsuran yang tetap, bebas biaya administrasi, bebas biaya provisi, bebas biaya appraisal serta bebas denda. Jangka waktu pembiayaan yang fleksibel sampai dengan 20 tahun untuk nasabah fix-income dan 15 tahun untuk nasabah non fix-income.

Untuk mengejar target tersebut BNI Syariah juga telah kerjasama dengan salah satu pengembang properti yaitu PT Mekar Agung Sejahtera (Masgroup). Kerjasama ini terkait dengan fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah. Kerjasama ini terkait Proyek Bali Resort Bogor yang berada di wilayah Rancabungur Bogor.

Masgroup merupakan developer yang antara lain memiliki beberapa proyek seperti Kota Sutera, Sutera Mediterania, Grand Sutera dan Bali Resort di Serpong, Puri Karawaci di Karawaci Tangerang dan Grand Sutera di Leuwiliang Bogor. Untuk proyek Bali Resort Bogor terdiri dari 832 unit rumah seluas 12 hektar.

BTN Syariah Tawarkan KRP Khusus Milenial di Surabaya

Indonesia Properti Expo 2019
Maket perumahan yang ditawarkan pada Indonesia Property Expo (IPEX) 2019 di Jakarta Convention Centre (JCC), Sabtu (2/2). Kegiatan yang digelar 2-10 Februari itu menargetkan penyaluran kredit baru senilai Rp 6 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melalui anak usahanya, BTN Syariah menggelar roadshow penawaran Pembiayaan Properti BTN iB Kredit Pemilikan Rumah (KPR Hits) ke sejumlah kotadi Indonesia diantaranya Surabaya, Jawa Timur.

Pembiayaan Properti BTN iB dengan nama KPR Hits merupakan jenis KPR non-subsidi memiliki keistimewaan dibandingkan produk pembiayaan perumahan milik BTN Syariah sebelumnya, yaitu menggunakan akad Musyarakah Mutanaqisah. Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) merupakan fitur baru produk KPR dari BTN Syariah yang selama ini menggunakan akad Murabahah (jual beli) dan Istishna’ (jual beli pesanan).

“Kami perlu mengenalkan lebih dekat mengenai keistimewaan KPR Hits ke berbagai kota yang potensial tertarik dengan produk ini, yaitu kota besar dengan jumlah penduduk milenial yang tinggi namun cerdas dalam merencanakan keuangannya demi masa depan termasuk memiliki rumah sendiri,” kata Direktur Bank BTN, Budi Satria dalam keterangannya, Senin (18/3/2019).

Budi menilai potensi KPR Hits di Jawa Timur sangat besar karena jumlah penduduknya besar. Berdasarkan perhitungan BTN, potensi KPR Hits tahun 2019 di Jawa Timur sekitar 288 nasabah dengan jumlah penyaluran KPR sekitar lebih dari Rp143 miliar.

Backlog atau selisih pasokan dan kebutuhan perumahan di Jawa Timur mencapai 894.359, artinya kebutuhan masyarakat akan rumah belum seluruhnya terfasilitasi. Maka dengan KPR Hits kami bisa menarik generasi milenial memiliki rumah idamannya sehingga jumlah backlog dapat berkurang,” kata Budi Satria.

Salah satu daya tariknya adalah jenis akadnya. akad Musyarakah Mutanaqisah merupakan gabungan atau hybrid dari dua akad yaitu akad Musyarakah dan Ba’i yang artinya pembelian rumah atau apartemen yang menjadi agunan KPR merupakan aset bersama antara Bank dengan Nasabah dengan porsi kepemilikan yang telah disepakati pada saat awal akad.

Porsi kepemilikan Nasabah akan bertambah seiring pembayaran angsuran sehingga pada saat pembiayaan lunas, porsi kepemilikan rumah atau apartemen akan beralih sepenuhnya ke Nasabah.

Selain akad yang digunakan, BTN Syariah juga menawarkan sejumlah keringanan yang lain bagi nasabah KPR Hits, diantaranya uang muka ringan mulai 1 persen, angsuran yang terjangkau dengan dua pilihan skema.

Pertama, dengan ujroh atau uang sewa (fee) sebesar 7,75 persen fixed selama 3 tahun pertama. Kedua, dengan ujroh sebesar 8,25 persen fixed selama 5 tahun pertama selanjutnya berjenjang selama jangka waktu KPR sampai dengan 30 tahun. KPR Hits juga memberikan peluang pelunasan KPR tanpa biaya pinalti.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya