Menko Luhut Gerah Kampanye Hitam terhadap Sawit Indonesia

Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan menuturkan, Indonesia juga perbaiki lingkungan hidup dengan perbaiki mangrove.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2019, 19:25 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 19:25 WIB
Menko Luhut Bahas Industri Mobil Listrik Nasional Bareng DPR
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan terntang kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Pemanfaatan listrik diharapkan bisa digunakan untuk moda transportasi kendaraan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kekesalannya terhadap isu-isu yang kerap dihembuskan Uni Eropa untuk menekan crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit Indonesia. Salah satunya soal lingkungan hidup.

Dia menegaskan, Indonesia pun punya pandangan serta komitmen yang sama dengan negara-negara Uni Eropa akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Komitmen tersebut, tidak perlu dipertanyakan lagi.

"Kami sudah moratorium, saya katakan di Davos juga jangan dikte kami soal lingkungan. Kami juga tidak mau buat policy yang nanti merusak generasi akan datang. Jadi saya akan hati-hati. Jadi jangan ajari kami soal lingkungan (Lingkungan) masalah serius untuk kami," kata dia, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Upaya perbaikan lingkungan hidup pun terus dilakukan Indonesia. Sebagai contoh, Luhut menyebutkan budidaya mangrove yang terus dijalankan oleh Indonesia.

"Kami perbaiki mangroves, kami tahu 40-an persen di indonesia. kami juga perhatikan orang utan, jangan pikir tidak, tapi banyak lagi orang indonesia yang penting dari itu. Kami sudah buat daerah untuk orang utan. Internasional yang awasi," ungkapnya.

"Berkali-kali saya pertemuan di Internasional diingatkan soal itu. Enggak perlu. Kita tidak terlalu bodoh untuk tidak tahu mana yang harus mana yang tidak harus," tegas dia.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

RI Berupaya Lawan Kampanye Hitam

20160304-Kelapa Sawit-istock
Ilustrasi Kelapa Sawit (iStockphoto)

Dia mengakui, Indonesia tentu berupaya negosiasi agar Uni Eropa dapat menghentikan kampanye negatif terhadap CPO. Sebab CPO memiliki dampak besar baik bagi ekonomi, masyarakat kecil, maupun upaya pengentasan kemiskinan.

"Buat kami palm oil sangat penting turunkan kemiskinan, di samping mengakomodasi kerja 20 juta orang. Jadi akhirnya, it's a matter of survival. Kalau ini menyikat sampai begini jauh, kami juga akan bereaksi keras," ujar dia.

Meskipun demikian, Indonesia tentu bisa mengambil posisi tegas terhadap kampanye negatif. Luhut pun menegaskan Indonesia merupakan negara dengan potensi ekonomi yang besar dan sedang tumbuh.

"Seperti kita ketahui Indonesia diprediksi akan menjadi 5 atau 4 kekuatan ekonomi dunia pada 2025 dan saya rasa itu berjalan," ujarnya.

"Kami bukan negara miskin, I make it clear kepada teman-teman dari Uni Eropa. Kami negara berkembang dengan potensi bagus," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya