Menteri PANRB: Kualitas SDM Jadi Penentu Kemajuan Bangsa

Pembangunan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan sangat penting sebagai jaminan masa depan suatu bangsa.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mar 2019, 15:31 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2019, 15:31 WIB
Menteri PANRB Syafruddin.
Menteri PANRB Syafruddin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengatakan, terdapat tiga kunci utama yang harus dilakukan guna mewujudkan sebuah perguruan tinggi menjadi handal dan berkelas dunia.

Hal ini juga yang turut menjadi kunci bagi kemajuan bangsa melalui penciptaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi.

Dia menjelaskan, pertama, dibutuhkan model pendidikan yang terus beradaptasi dengan perubahan saluran lapangan kerja di masa depan.

Kedua, adalah sebagian besar pembelajaran perlu diproyeksikan agar 65 persen mahasiswa akan bekerja untuk profesi yang tidak hadir di masa sekarang.

"Ketiga adalah membuka wawasan para mahasiswa agar selalu dapat menemukan peluang baru dan inovasi sehingga mereka menyadari jalur profesi sesungguhnya," ujar dia di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Menurut Syafruddin, pembangunan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan sangat penting sebagai jaminan masa depan suatu bangsa. Berdasarkan riset yang dilakukan Bank Dunia menyatakan diseluruh negara maju, kekayaan SDM adalah proporsi terbesar dari total kekayaan negara.

“Pendidikan bukan hanya tentang bagaimana mengajar skill dan pengetahuan untuk para mahasiswa, tetapi tentang bagaimana upaya melampaui penyebaran nilai-nilai, membangun karakter dan integritas yang membantu generasi muda bangsa menjadi masyarakat global di masa depan," ungkap dia.

Namun tantangan utamanya adalah kemampuan dari lembaga pendidik dan tenaga pendidik untuk mengadopsi perubahan pengetahuan dan teknologi secara cepat agar dapat menginduksi generasi millenial dan berperan dalam peradaban yang baru.

"Revolusi Industri 4.0 akan menjadi ruang dan area bermain utama bagi para generasi millenial dalam upaya pembangunan bangsa di masa mendatang," tandas dia.

 

Pemerintah Bakal Rombak Kurikulum SMK

Siswa SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga menggarap USBN dengan Ponsel. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Siswa SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga menggarap USBN dengan Ponsel. (Foto: Liputan6.com/Dinkominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, pemerintah akan merombak kurikulum pendidikan tingkat SMK. Tujuannya, agar para lulusannya bisa diserap dengan dunia industri.

Mantan Dirjen Pajak ini secara lugas menyebutkan, sistem pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berjalan saat ini  pas-pasan.

"Kita tahu sebagian besar SMK kita berjalan pas-pasan, kurikulum dibangun ada gurunya atau tidak," kata dia di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (21/3/2019).

Dia mengatakan pembenahan tidak hanya diperlukan di tingkat pendidikan menengah saja. Di tingkat pendidikan tinggi juga perlu dikembangkan program link and match. Program link and match bertujuan untuk memadukan dan menyelaraskan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan yang ada di sektor industri.

"Selain kurikulum, tenaga pengajar atau instruktur untuk pendidikan dan pelatihan vokasi juga menjadi faktor yang menjadi perhatian," ungkapnya.

Pemerintah, kata Darmin akan terus mendorong pengembangan industri konstruksi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur yang masih menjadi prioritas pembangunan. Upaya tersebut dapat ditempuh lewat peningkatan kompetensi dan keandalan tenaga kerja sektor konstruksi maupun upaya mendorong penguasaan teknologi.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya