Pembangunan Makassar New Port Tahap 1 Ditargetkan Rampung Pekan Ini

Ralisasi pembangunan fisik Makassar New Port Tahap 1A secara total sampai dengan 31 Maret 2019 sudah mencapai 95,7 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Apr 2019, 16:25 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2019, 16:25 WIB
Pembangunan Pelabuhan Makasar. (Dok Kementerian BUMN)
Pembangunan Pelabuhan Makasar. (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta PT Pelindo IV (Persero) terus mengejar penyelesaian pembangunan Makassar New Port (MNP). Penyelesaian tersebut khususnya untuk tahap 1A paket B dan paket C.

Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang mengatakan, realisasi pembangunan fisik Makassar New Port Tahap 1A secara total sampai dengan 31 Maret 2019 sudah mencapai 95,7 persen. Pembangunan terbagi lagi dalam paket A, paket B dan paket C. 

Rinciannya paket A telah mencapai 100 persen, paket B mencapai 96,24 persen dan Paket C sudah 85,90 persen.

“Saat ini, di tahap 1A paket B sedang dilakukan pekerjaan revetment, pengecoran jalur RTGC, pekerjaan perkerasan paving block dan rigid serta pengerukan. Sedangkan di paket C sedang dilakukan finishing top layer. Dalam minggu ini kami target pekerjaan finishing dan perapian untuk tahap 1A ini sudah selesai,” ujar dia di Jakarta, Senin (1/4/2019).

Dia menjelaskan, adanya proyek yang menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dan menelan investasi sebesar Rp 1,8 triliun ini akan semakin membuka jalur pelayaran langsung ke Makassar dan juga ekspor langsung ke luar negeri.

"Ini sudah di-soft launching pada 2 November 2018. Sejak itu, peminat MNP cukup banyak. Terhitung sudah lebih dari 50 kapal yang sandar di dermaga untuk melakukan bongkar muat barang, sejak soft launching lalu hingga proyek ini akan diresmikan pengoperasiannya," kata dia.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke MNP, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan jika proyek ini menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga adanya MNP tidak hanya akan membantu menekan biaya logistik tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

"Kita bangun kereta api, kita juga bangun Makassar New Port. Ini untuk menyerap tenaga kerja dan lapangan tenaga kerja. Proyek besar itu untuk membuka lapangan pekerjaan," tandas dia.

Pemerintah Matangkan Pembentukan 7 Pelabuhan Hub Berkelas Internasional

UNESCO Global Geopark untuk Indonesia
Menteri PPN / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan sambutan pada acara Pemberian Sertifikat dari UNESCO Global Geopark di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Kamis (12/07). (Liputan6.com/HO/Bappenas)

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah sedang mematangkan pembentukan tujuh pelabuhan di Indonesia yang akan menjadi pelabuhan hub berkelas internasional.

Pelabuhan-pelabuhan ini direncanakan akan jadi jaringan pelabuhan terpadu yang terintegrasi dengan kawasan industri.

 

"Kita ingin mengurangi dominasi Singapura yang selama ini menjadi hub-nya. Nah, kalau bisa hub yang selama ini tergantung Singapura itu bisa dipindahkan ke pelabuhan-pelabuhan di Indonesia," kata Bambang saat ditemui usai rapat tentang tol laut, di Kantor Menko Maritim, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Tujuh pelabuhan ini, lanjut dia akan terintegrasi mulai dari Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara di sisi paling barat, hingga pelabuhan Sorong di sisi paling timur Indonesia.

"Nanti kita lihat kan hub itu kan beda-beda. Nanti mana yang istilahnya kalau kayak bandara mana yang bisa pesawat badan lebar mana yang bisa pesawat badan sedang," jelas dia.

Mantan Menteri Keuangan ini menjelaskan, integrasi pelabuhan dengan kawasan industri ini juga mempertimbangkan konektivitas yang ada seperti kereta api, jalan tol dan jalan raya yang memadai.

Dengan demikian, industri-industri dalam negeri bisa dengan mudah mengirimkan barang melalui pelabuhan terdekat.

"Apakah ke pelabuhan yang lebih besar di Indonesia dan kemudian dikirim keluar atau dengan pelabuhan itu bisa (langsung) kirim keluar," ungkapnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya