Ini Tantangan Terberat PLN Capai Rasio Elektrifikasi 99,9 Persen

Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi bisa mencapai 99,9 persen pada 2019.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Apr 2019, 09:45 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2019, 09:45 WIB
PLN Berikan Diskon Biaya Penyambungan Tambah Daya
Dalam Promo Gemerlap Lebaran 2017, PLN memberikan potongan biaya penyambungan tambah daya listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi bisa mencapai 99,9 persen pada 2019. Dengan demikian, seluruh masyarakat di berbagai daerah bisa menikmati pasokan listrik untuk kehidupan sehari-hari dan kebutuhan usaha pada 2019.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN, I Made Suprateka mengatakan, saat ini rasio elektrifikasi telah mencapai 98,3 persen.

Untuk mencapai minimal 99,9 persen, meski persentase kekurangannya terlihat kecil, yaitu hanya 1,7 persen, tapi menjadi tantangan besar bagi PLN lantaran lokasinya berada di pedesaan dan daerah terpencil.

"Tantangan untuk melistriki sisa 1,7 persen desa yang belum dialiri listrik saat ini tak bisa dibilang mudah bagi PLN," ujar dia di Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Selain itu, lanjut Made, untuk mencapai target elektifikasi tersebut, setidaknya PLN harus mampu mengatasi dua tantangan besar yaitu masalah daya beli masyarakat dan ketersediaan infrastruktur.

Terlebih sejak 2016, program listrik pedesaan sudah sepenuhnya ditangani oleh PT PLN (Persero) hingga tidak lagi menggunakan APBN yang dikelola oleh Kementerian ESDM. 

"Akses yang terbatas adalah kendala terbesar dalam upaya PLN untuk mengalirkan listrik ke desa-desa terpencil dan daerah yang kondisi geografisnya sulit dijangkau. Kendala biasanya muncul dalam proses pengiriman peralatan listrik karena banyak akses jalan yang tidak memadai untuk dilalui kendaraan pengangkut material," kata dia.

Meski demikian, Made memastikan PLN dan Kementerian ESDM tetap bertekad untuk memenuhi target 99,9 persen rasio elektrifikasi ini.

Selain upaya penambahan jaringan melalui Program Listrik Perdesaan dan membagikan sumber Listrik Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), pada 1 Februari lalu Menteri ESDM Ignasius Jonan telah menyurati Gubernur se-Indonesia, untuk mengalokasikan anggaran pasang baru listrik 450 VA bagi rumah tangga miskin.

"Untuk keperluan ini, Pemda bisa mengalokasikan anggaran dari APBD atau dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di daerah," ujar dia.

"Selain itu, Kementerian ESDM juga meminta kepada Pemda untuk memperbaiki akses jalan, sehingga bisa mempermudah PLN dalam proses penyaluran listrik di daerah tersebut. Bagaimana pun juga, program elektrifikasi untuk memajukan masyarakat akan sulit terwujud tanpa dukungan Pemda-Pemda setempat," ia menambahkan.

 

PLN Gandeng Perusahaan Prancis Kembangkan Jaringan Listrik Pintar

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Ilustrasi sutet listrik.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) menggandeng perusahaan Prancis, Think Smart Grid (TSG) France untuk mengembangkan jaringan listrik pintar (Smart Grid) di sistem Sulawesi dan Smart Micro Grid di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty mengatakan, PLN dan TGS France telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) berjangka waktu dua tahun. Hal  ini menandai keseriusan PLN dalam meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). 

"MoU ini salah satu langkah konkrit PLN dalam keberpihakan kepada EBT, " kata Syofvi, di Jakarta, Selasa 19 Maret 2019.

Syofvi menuturkan, studi ini akan didanai oleh pemerintah Prancis, dan untuk sistem Sulawesi akan dibahas secara detail jaringan listrik terintegrasi dengan  EBT (Renewable Energy Grid Integration).

"Pengembangan energi baru terbarukan terus kami lakukan guna memenuhi target 23 persen pada tahun 2025," tutur dia. 

Tugas PLN dalam MoU ini adalah menyediakan data, lokasi studi, Tim Pendampingan dan Capacity Building dengan mengirimkan engineer untuk studi smart grid di Prancis.

TSG adalah organisasi nonprofit yang concern dalam Pengembangan Smart Grid. Anggotanya adalah industri Ketenagalistrikan, akademisi, pemerintah dan perusahaan listrik yang ada di Eropa.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya