Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2018. Hasil RUPST, salah satunya memutuskan perseroan membagikan dividen sebesar Rp 330.390.000 sepanjang tahun 2018.
"Laba Jasa Marga 2018 yaitu Rp 2.200.000.000. Kami berikan dividen 15 persen sehingga Rp Rp 330.390.000 atau Rp 45 per lembar saham," ujar Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani di Hotel Pullman, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).
Advertisement
Baca Juga
Adapun sebagai informasi, pada 2018, perseroan menjaga pertumbuhan EBITDA mencapai Rp 6,02 triliun atau tumbuh 9,89 persen dari tahun 2017, sedangkan margin EBITDA sebesar 61,56 persen.
Desi menambahkan, perseroan juga memutuskan adanya perubahan nomenklatur direksi perusahaan dengan masa jabatan direksi meneruskan sisa masa jabatan masing-masing.
Susunan dan jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga dengan nomenklatur direksi yang baru ialah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama: Desi Arryani
Direktur Keuangan: Donny Arsal
Direktur Human Capital dan Transformasi: Alex Denni
Direktur Pengembangan Usaha: Adrian Priohutomo
Direktur Bisnis: Mohammad Sofyan
Direktur Operasi: Subakti Syukur
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Sapto Amal Damandari
Komisaris Independen: Sugihardjo
Komisaris: Muhammad Sapta Murti
Komisaris: Agus Suharyono
Komisaris: Anita Firmanti
Komisaris Independen: Vincentius Sonny Loho
Â
Jasa Marga Raup Laba Rp 584,83 Miliar pada Kuartal I 2019
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sudah merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2019. Hasilnya pun bervariasi.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/4/2019), PT Jasa Marga Tbk mencatatkan laba hanya naik tipis 0,31 persen menjadi Rp 584,83 miliar pada kuartal I 2019. Dari periode kuartal I 2018 sebesar Rp 582,98 miliar.
Hal itu didorong dari total pendapatan merosot 20,7 persen dari Rp 9,63 triliun hingga kuartal I 2018 menjadi Rp 7,63 triliun pada kuartal I 2019.
Pendapatan perseroan turun dari pendapatan konstruksi yang susut 29,44 persen dari Rp 7,25 triliun pada kuartal I 2018 menjadi Rp 5,11 triliun pada kuartal I 2019.
Baca Juga
Sedangkan pendapatan tol dan usaha lainnya naik tipis 5,7 persen dari Rp 2,38 triliun pada kuartal I 2018 menjadi Rp 2,51 triliun pada kuartal I 2019. Beban pendapatan perseroan merosot menjadi Rp 5,98 triliun pada kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,10 triliun.
Hal itu mendorong laba bruto naik 8,21 persen menjadi Rp 1,65 triliun hingga kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,52 triliun. Penghasilan lain-lain merosot menjadi Rp 5,6 miliar hingga kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8 miliar.
Penghasilan keuangan turun menjadi Rp 112,02 miliar pada kuartal I 2019. Laba usaha perseroan naik menjadi Rp 1,45 triliun hingga kuartal I 2019. Dengan melihat kondisi itu, laba per saham perseroan naik tipis menjadi Rp 80,58 pada kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 80,32.
Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp 65,38 triliun pada 31 Maret 2019 dari periode 31 Desember 2018 sebesar Rp 62,21 triliun. Ekuitas perseroan tercatat Rp 20,80 triliun pada 31 Maret 2019. Total aset tercatat naik menjadi Rp 86,18 triliun pada 31 Maret 2019 dari periode 31 Desember 2018 sebesar Rp 82,41 triliun. PT Jasa Marga Tbk kantongi kas Rp 4,37 triliun pada 31 Maret 2019.
Pada awal pekan ini jelang penutupan, harga saham PT Jasa Marga Tbk stagnan Rp 5.975 per saham. Total frekuensi 1.452 kali dengan nilai transaksi Rp 22,5 miliar.
Â
Advertisement
Jasa Marga Catat Untung Rp 2,2 Triliun Sepanjang 2018
Sebelumnya, Jasa Marga mencatatkan laba bersih Rp 2,2 triliun sepanjang 2018, tetap stabil di tengah ekspansi bisnis jalan tol. Perolehan ini didukung keberhasilan perseroan dalam menjaga pertumbuhan EBITDA yang mencapai nilai Rp 6,02 triliun. Angka ini tumbuh 10 persen dari 2017, sedangkan untuk Margin EBITDA sebesar 61,56 persen.
Hal ini merupakan pencapaian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif. Dari sisi Pendapatan usaha di luar konstruksi tercatat sebesar Rp 9,78 triliun, tumbuh 9,67 persen dari tahun 2017. Adapun kontribusi pendapatan tol senilai Rp 9,04 triliun, naik 9,12 persen dari 2017 dan pendapatan usaha lain Rp 748,12 miliar, naik 16,82 persen dari 2017.
"Pertumbuhan pendapatan tol tetap tumbuh sesuai dengan tren pertumbuhan volume lalu lintas setiap tahunnya secara konsolidasi. Selain itu, ruas-ruas jalan tol baru yang mulai beroperasi dari tahun 2016 hingga 2018 juga telah menyumbang pendapatan tol," kata Corporate Secretary Jasa Marga M. Agus Setiawan di Jakarta, Senin, 18 Maret 2019.
Di sisi lain, ruas-ruas jalan tol baru menyumbang pertumbuhan aset dari sisi hak pengusahaan jalan tol yang mencapai Rp 6,29 triliun atau meningkat sebesar 11,24 persen dari 2017. Sehingga total Aset Jasa Marga pada tahun 2018 tercatat Rp 82,42 triliun.
Jasa Marga juga terus konsisten melakukan ekspansi guna menjaga pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Total 7 jalan tol baru sepanjang 318,75Â km berhasil dioperasikan oleh Jasa Marga di 2018, sehingga Jasa Marga berhasil mengoperasikan total 1.000 km jalan tol. Tujuh jalan tol baru yang beroperasi di tahun 2018 adalah:
1. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Segmen Simpang Susun (SS) Tanjung Morawa – SS Parbarakan sepanjang 10,75 km
2. Bogor Ring Road Segmen Kedung Badak – Simpang Yasmin sepanjang 2,65 km
3. Batang-Semarang sepanjang 75,00 km
4. Semarang-Solo Segmen Salatiga-Kartasura sepanjang 32,65Â km
5. Solo-Ngawi sepanjang 90,43 km
6. Ngawi-Kertosono-Kediri Segmen Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km
7. Gempol-Pasuruan Segmen Rembang-Pasuruan (Grati) sepanjang 20,25 km
"Dengan beroperasinya jalan tol baru dimaksud, Jasa Marga juga turut menyumbang pencapaian masif bisnis jalan tol di tahun 2018, yaitu tersambungnya Jalan Tol Trans Jawa dari Merak hingga Pasuruan (Grati)," tambah Agus.
"Dari total 933 Km Jalan Tol Trans Jawa yang telah beroperasi, Jasa Marga mengoperasikan 583 km atau sebesar 63 persen dari total Panjang Jalan Tol Trans Jawa saat ini," pungkas Agus.
Â