Program BBM Satu Harga Diperpanjang hingga 2024

Untuk tahun 2019 ini, akan dibangun 39 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga, dimana 38 Lembaga Penyalur oleh Pertamina dan 1 Lembaga Penyalur oleh AKR Corporindo.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Mei 2019, 18:30 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2019, 18:30 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga, di Pulau Nias Sumatera Utara. (Wicak/Liputan6.com)
Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga, di Pulau Nias Sumatera Utara. (Wicak/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan, pembangunan lembaga penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga, di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Indonesia akan berlanjut hingga 2024.

Jonan mengatakan, program BBM Satu Harga ini akan berlanjut hingga tahun 2024 mendatang dengan begitu pemerintah daerah diberikan kesempatan untuk mengusulkan wilayah yang perlu dibangun lembaga penyalur BBM.

Pemilihan wilayah tersebut tentunya memperhatikan kriteria daerah dimaksud, yaitu merupakan daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.

"BBM Satu harga ini setelah 2019 bagaimana, terus tidak? Akan terus dibangun sampai 2024," kata Jonan, saat meresmikan lembaga pnyalur‎ BBM satu harga, di Poco Ranaka, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (10/5/2019).

Menurut Jonan, jika seluruh wilayah 3T memiliki lembaga penyalur BBM satu harga maka perlu ada 500 unit lembaga penyalur, dengan target sampai tahun ini sebanyak 170 lembaga penyalur yang beroperasi, maka sampai 2024 perlu membangun 330 lembaga penyalur.

"Mohon kalo Bapak berkenan kami duduk dengan pertamina dan BPH Migas untuk melakukan pemetaan. Kalau sekiranya bapak berkenan pemerintah provinsi usul inginnya (dibangun) dimana," tutur Jonan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Akan Dibangun 170 Penyalur

Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga, di Pulau Nias Sumatera Utara. (Wicak/Liputan6.com)
Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan 2 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga, di Pulau Nias Sumatera Utara. (Wicak/Liputan6.com)

Sebagai informasi, dari 2017 hingga 2019 akan dibangun 170 Penyalur BBM Satu Harga. Pada 2017 telah terbangun 57 Penyalur, dengan rincian 54 Penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan 3 Penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk.

Sementara, pada tahun 2018 telah dibangun 74 lembaga penyalur, dengan rincian 68 penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan 6 penyalur oleh PT. AKR Corporindo, Tbk.

Untuk tahun 2019 ini, akan dibangun 39 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga, dimana 38 Lembaga Penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan 1 Lembaga Penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk.

"Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Pusat bersama dengan pemerintah daerah setempat serta PT. Pertamina, PT. AKR dan BPH Migas telah berkoordinasi dalam menetapkan titik lokasi penyaluran BBM satu Harga ini," jelas Jonan.

Saat ini 5 penyalur PT Pertamina (Persero) telah uji operasi. Dengan demikian sampai dengan saat ini secara keseluruhan telah beroperasi Penyalur BBM 1 Harga sebanyak 136 Penyalur.

"Untuk tahun 2019 akan dibangun 39 Penyalur, dimana 5 penyalur sudah beroperasi yang salah satunya adalah SPBU Poco Ranaka ini," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya