Cuitan di Twitter Bawa Pria Ini Menjadi Seorang Miliarder

Tidak ada yang menyangka jika seseorang dapat menjadi jutawan bahkan miliarder berkat cuitannya dalam twitter.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 13 Mei 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2019, 09:30 WIB
Ryan Graves
Berkat Tweetnya, Pria Ini Berhasil Menjadi Seorang Miliarder

Liputan6.com, Jakarta Tidak ada yang menyangka jika seseorang dapat menjadi jutawan bahkan miliarder berkat cuitannya di twitter. Inilah yang terjadi pada Ryan Graves, karyawan pertama Uber yang kini menjadi seorang miliarder.

Dikutip dari laman CNBC, Senin (13/5/2019), hal ini bermula ketika Ryan Graves membalas cuitan Co-Founder Uber, Travis Kalanick pada 5 Januari 2010.

Pada saat itu, Kalanick tengah mencari karyawan bagi perusahaan Uber miliknya melalui cuitan di twitter. Melihat ini, Ryan Graves langsung membalas cuitan tersebut dan berkata jika ia memiliki potensi besar untuk ikut bertumbuh bersama perusahaan start-up baru milik Kalanick.

Padahal waktu itu, Graves telah bekerja dan menjadi atasan di bagian training program di salah satu perusahaan teknologi di General Electric. Pada 1 Maret 2010, Graves rela meninggalkan General Electric dan menjadi karyawan pertama di Uber.

Tentu saja, dengan semakin membesarnya Uber yang saat ini telah berhasil menjadi perusahaan yang bernilai miliaran dolar AS, Pendapatan Graves pun ikut melonjak seiring berkembangnya perusahaan.

Saat ini perusahaan tesebut memiliki keuntungan USD 75 miliar atau Rp 1.074 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.320). Tidak hanya itu saja, saat ini nilai saham perusahaan ini berada di kisaran USD 42 per lembar.

Berkat kemajuan Uber, tentunya ini membuat pundi-pundi Graves bertambah. Jumlah kekayaan pria berusia 35 tahun ini mencapai USD 1 miliar atau Rp 14,32 triliun menurut Forbes.

Perjalanan Karir Ryan Graves

Uber
Ilustrasi kantor pusat Uber Indonesia (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Kalanick mengatakan jika Graves menjadi salah satu alasan dibalik berkembangnya Uber. Bersamanya, Kalanick telah menghabiskan sekitar 15 hingga 20 jam dalam seminggu untuk bekerja membahas produk, driver on-boarding, hingga penetapan harga.

Bagi Kalanick, Graves begitu cepat untuk belajar start-up. Tidak hanya itu saja, ia juga termasuk pekerja keras untuk membangun tim Uber hingga sukses besar seperti saat ini.

Namun sayangnya karir Graves selama 8 tahun di Uber harus berakhir. Pasalnya pada Agustus 2017 lalu, Graves mengumumkan pengunduran dirinya dari Uber dua bulan setelah Kalanick mundur dari Uber karena kasus pelecehan dan diskriminasi seksual yang dilakukannya.

Setelah itu, kabarnya Graves saat ini menetap bersama keluarganya di Hawaii dan menjalankan perusahaan investasi yang ia dirikan, Saltwater.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya