Hindari 3 Kesalahan Lulusan Baru di LinkedIn

Untuk para lulusan baru yang mencari kerja, hindari tiga kesalahan ini di LinkedIn.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Mei 2019, 12:01 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2019, 12:01 WIB
Ilustrasi Generasi Milenial (iStockphoto)
Generasi Milenial Tidak Menyadari Bahwa Masalah Kesehatan Tengah Mengintai Mereka Gara-gara Kebiasaan Buruk yang Mereka Kerjakan (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Zaman sekarang para lulusan baru sigap menggunakan berbagai platform untuk menjaring kesempatan kerja. LinkedIn pun menjadi pilihan populer untuk mencari pekerjaan sekaligus koneksi profesional.

Pakar karier LinkedIn, Blair Decembrele, menyebut terdapat 20 juta pekerjaan tersedia di platform tersebut. Meski peluang ada banyak, Blair mengajak lulusan baru untuk merenungkan apa tujuan karier mereka.

Selain itu, ia juga menjelaskan kesalahan-kesalahan umum di profil LinkedIn. Kesalahan berikut, meski sepele, dapat dengan mudah mengurangi peluang para lulusan baru dalam mencari kerja.

Dilansir CNBC, berikut tiga kesalahan profil LinkedIn bagi lulusan baru yang sedang mencari kerja.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

1. Melupakan Informasi Dasar

6 Alasan Tak Terduga Kenapa Milenial Mudah Stres
Kaum milenial lebih mudah stres (Sumber: pixabay)

Blair menyebut profil LinkedIn bagaikan kesan pertama di dunia profesional. Profil LinkedIn pun diharapkan dibuat selengkap mungkin agar pencari kerja tidak bingung.

Sejumlah info penting yang patut ada di profil LinkedIn yaitu foto profil yang jelas, nama universitas, jurusan, serta organisasi atau kegiatan sukarela yang pernah diikuti.

"Para profesional yang menulis nama universitas mendapat kunjungan profil (view) 10 kali lebih banyak ketimbang yang tidak. Selain itu, profil dengan foto mendapatkan 21 kali kunjungan lebih banyak ketimbang yang tidak," jelas Blair.

Hal penting lain adalah supaya tidak memasang foto profil yang tidak jelas dan kurang profesional. Salah satu foto yang tak disarankan adalah foto hewan peliharaan.

2. Kurang Tulisan Summary

Ilustrasi orang sedang mengetik di laptop. Kredit: StartupStockPhotos via Pixabay
Ilustrasi orang sedang mengetik di laptop

Di luar menuliskan pengalaman magang dan volunteer, Blair menyebut menuliskan summary profil yang detail juga memiliki nilai tersendiri.

"Pikirkan itu sebagai penunjangmu. Ada banyak tempat di profilmu yang bisa kamu pakai untuk menguraikan pengalaman dan menggambarkan aktivitasmu. Tetapi, summary adalah peluang yang bagus untuk menggambarkan tipe jabatan yang kamu cari dan mengenai siapa dirimu sebagai profesional yang berpengalaman," jelas Blair.

Ia menyarankan menggunakan 40 kata atau lebih di dalam summary untuk menambah peluang pengguna agar muncul dalam pencarian.

3. Lupa Aktifkan Fitur Cari Kerja

Lowongan Pekerjaan
Ilustrasi Foto Lowongan Kerja (iStockphoto)

Pengguna LinkedIn tidak perlu terang-terangan menulis bahwa sedang mencari kerja. Sebab, LinkedIn memiliki tombol khusus agar perekrut kerja tahu bahwa kamu sedang mencari kerja.

Caranya, klik "setting & privacy" lalu cari "let recruiters know you're open" kemudian aktifkan tombol itu.

Dengan begitu, para perekrut bisa melihat lokasi si pencari kerja, pengalaman kerja sebelumnya, dan tipe pekerjaan yang sedang dicari.

Saran lain dari Blair adalah agar para lulusan baru agar tetap tampil sederhana sembari menekankan pengalaman unik apa yang bisa mereka bawa ke pencari kerja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya