Harga Emas Menguat ke Level Tertinggi dalam 2 Minggu

Harga emas menguat di tengah stabilnya bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street dan ketegangan perang dagang.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Mei 2019, 06:45 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2019, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat di tengah stabilnya bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street dan ketegangan perang dagang AS-China.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi global yang melambat membantu mengangkat harga emas ke posisi tertinggi dalam dua minggu.

Harga emas untuk pengiriman Agustus naik USD 6,1 atau 0,5 persen ke posisi USD 1.292,40 per  ounce. Harga emas itu tertinggi sejak 15 Mei.

"Wall street memiliki prospek netral pada emas dan banyak investor bingung apakah the Federal Reserve akan cukup buat harga lebih tinggi," Analis Oanda, Edward Moya seperti dikutip dari laman Marketwatch, Jumat (31/5/2019).

Ia menambahkan, ketegangan perang dagang gagal memberikan pergerakan yang signifikan untuk dolar AS yang menguat. Selain itu, pernyataan miliarder Thomas Kaplan yang juga pendiri grup Electrum juga menjadi katalis untuk pergerakan harga emas.

Kaplan prediksi, harga emas berpeluang naik menjadi USD 3.000-USD 5.000 tergantung pada keadaan makro.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Harga Logam Lainnya

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Sementara itu, harga perak naik 8 sen atau 0,6 persen menjadi USD 14.491 per ounce, dan memperpanjang kenaikan dalam dua sesi berturut-turut usai berakhir di kisaran USD 14,32 ke level terendah pada 2019.

Sebelumnya, harga emas telah mencatatkan penguatan seiring investor alihkan aset ke portofolio lebih aman seperti emas lantaran perang dagang AS-China Namun, kekhawatiran permintaan global dan penguatan dolar AS membatasi penguatan harga emas.

Di sisi lain, indeks dolar AS naik 0,04 persen. Bursa saham AS pun menguat. Analis Forex.com, Fawad Razaqzada menuturkan, kenaikan harga logam mulia didorong kombinasi sejumlah faktor dari mundurnya dolar AS dan bursa saham.

Ia menambahkan, ada permintaan dari investor untuk cari aset investasi aman di tengah perang dagang AS-China. Razaqzada prediksi, harga emas dapat menguat dan berpeluang ke posisi USD 1.300.

Untuk berita ekonomi, pelaku pasar mencari sinyal data produk domestik bruto (PDB) AS yang diprediksi tumbuh 3,1 persen pada kuartal I dari perkiraan awal 3,2 persen.

Sementara itu, klaim pengangguran naik 3.000 menjadi 215 ribu dalam tujuh hari yang berakhir pada 25 Mei. Harga logam lainnya yaitu, harga tembaga untuk pengiriman Juli turun 0,4 persen menjadi USD 2.654 per pound.

Harga platinum untuk Juli naik 0,3 persen menjadi USD 794,10 per ounce. Harga palladium naik 1,6 persen menjadi USD 1.365,70 per ounce.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya