Anak Usaha Adhi Karya Bidik Penjualan Properti Rp 1,7 Triliun di 2019

PT Adhi Commuter Properti (ACP) menargetkan penjualan propertinya mencapai ‎Rp 1,7 triliun pada tahun ini.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Mei 2019, 16:45 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2019, 16:45 WIB
Adhi Karya
Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Commuter Properti (ACP) menargetkan penjualan properti pada tahun ini mencapai ‎Rp 1,7 triliun. Penjualan tersebut berasal dari proyek properti yang dibangun ACP di sekitar pembangunan Light Rail Transit (LRT).

Direktur Keuangan, SDM dan Umum ACP, Mochamad Yusuf mengatakan, ‎pada tahun ini, ACP tengah mengerjakan 6 proyek properti dan 3 Hotel, yaitu LRT City Bekasi-Eastern Green, LRT City Sentul-Royal Sentul Park, LRT City Jaticempaka-Gateway Park, LRT City Ciracas Urban Signature.

Kemudian, MTH 27 Office Suites dan LRT City Bekasi-Green Avenue, serta Grandhika Hotel di 3 kota besar yaitu Jakarta, Medan dan Semarang.

“Seiring dengan meningkatnya kebutuhan properti terutama bagi kalangan kelas menengah di kota besar seperti Pulau Jawa, maka ACP yang bergerak di bidang properti ikut menikmati pertumbuhan peningkatan demand tersebut," ‎ujar dia di Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Sementara itu, juga terdapat 8 proyek yang sedang proses perijinan dan pengembangan, meliputi Cisauk Point (Member of LRT City), Oase Park (Member of LRT City) dan The Premiere MTH, Bogor Raya, Cibubur, Sentul KM 37, Sentul KM 29 dan Sentul Side.

‎"Aset kami pada tahun 2019 kuartal I mencapai Rp 2,7 triliun (Non-Audit), dengan target penjualan tahun ini sebesar Rp 1,7 triliun yang terdiri dari penjualan unit apartemen, gedung perkantoran, komersial area dan hotel Grandhika,” kata dia.

Menurut Yusuf, seluruh produk pengembangan lahan tersebut berupa properti seperti apartemen, ruko, area komersial, mall, kantoran, serta landed house di beberapa proyek pengembangan.

“Adapun atas 14 lahan pengembangan diharapkan menghasilkan nilai properti Rp 42 triliun dan rencana besar perusahaan pada akhir tahun adalah melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 30 persen saham senilai Rp 2,5 Triliun,” jelas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bersama Yusuf Manysur

[Bintang] Ustaz Yusuf Mansyur
Foto acara AAMSI (Galih W. Satria/bintang.com)

ACP juga ‎telah melakukan penandatanganan kerjasama pengembangan lahan di tiga lokasi, yaitu Sentul KM 37 dengan Ustad Yusuf Mansur, Sentul Side KM 33 dengan PT Sigma Eltra Propertindo dan Danau Bogor Raya dengan PT Perusahaan Pengelola Aset & Taman Kuling Raya

"Proyek pengembangan Sentul KM 37 merupakan project kerjasama kami yang mengusung konsep sebuah antitesis dari kondisi kota yang padat, macet, cepat, menjadi sebuah kawasan dengan kondisi yang relax, tenang, nyaman dan hijau, dimana suasana seperti itu diharapkan dapat menemukan semangat baru," tandas Ustad Yusuf Mansur selaku Mitra Kerjasama Proyek Pengembangan Sentul KM 37.

Anak Usaha Adhi Karya Bangun Fasilitas Air Minum di Dumai Rp 489 Miliar

Air mineral
Ilustrasi air putih. (pexels.com/CC0 License).

PT Dumai Tirta Persada, badan usaha pelaksana yang dibentuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Adaro Tirta Mandiri berencana membangun, melakukan pengoperasian dan pemeliharaan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kota Dumai berkapasitas 450 Ipd.

Total investasi proyek ini diperkirakan sebesar Rp 489 miliar dengan masa konsesi selama 25 tahun dan dibangun secara bertahap. Tahap 1A sebesar 50 lpd, tahap 1B sebesar 200 lpd, dan tahap ll sebesar 200 Ipd. 

Rencana pembangunan SPAM tertuang dalam penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PDAM Tirta Dumai Bersemai.

"Kami ditetapkan sebagai pemenang investasi SPAM Dumai, bagi konsorsium Adhi Karya dan Adaro untuk membangun. Bagi kami ini adalah amanah kami ingin menyediakan air yang layak dan bersih," ujar Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto di Jakarta, Senin (15/4/2019).

‎‎Dia menjelaskan, perjanjian ini merupakan kelanjutan dari Surat Penunjukan Pemenang Lelang yang diterbitkan PDAM Tirta Dumai Bersemai pada 18 Januari 2019.

Dari penandatanganan perjanjian tersebut, PT Dumai Tirta Persada dan PDAM Tirta Dumai Bersemai berkomitmen untuk memberikan akses air bersih kepada 20.300 sambungan rumah (SR).

"Saat ini di kota kota besar kebutuhan air bersih ini rasanya sudah defisit, seperti Jakarta ini, Pemda dan pemerintah pusat tidak punya kemauan untuk mengambil air tanah, karena ada dampak yang serius," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya