373 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta hingga H-6 Lebaran 2019

Menurut laporan Jasa Marga, jumlah lalu lintas untuk dua hari ini baru memenuhi realisasi 28,8 persen dari total prediksi perseroan untuk lalu lintas mudik.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Mei 2019, 20:11 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2019, 20:11 WIB
Arus lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek.
Pantauan arus lalu lintas di Gerbang Tol (GT) Cikampek pada H-6 Lebaran atau 30 Mei 2019. (Istimewa: Jasa Marga)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, total ada 373.158 kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah timur, barat dan selatan sejak H-7 sampai dengan H-6 Lebaran 2019, atau pada Kamis 30 Mei 2019 dan Jumat (31/5/2019).

Angka tersebut naik sebesar 38,32 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) normal yang sebesar 269.774 kendaraan.

Menurut laporan Jasa Marga, jumlah lalu lintas untuk dua hari ini baru memenuhi realisasi 28,8 persen dari total prediksi perseroan untuk lalu lintas mudik menuju ketiga arah sejak H-7 hingga H-1, yakni lebih dari satu juta kendaraan. Sehingga terdapat sekitar 920 ribu kendaraan yang masih belum melakukan perjalanan mudik.

Untuk distribusi lalu lintas, mayoritas kendaraan banyak bertolak menuju arah timur yakni sebesar 51 persen. Sedangkan 31 persen di antaranya melaju ke arah barat, dan 18 persen sisa ke arah selatan. 

Terkait kepadatan di arah timur, sebanyak 129.306 kendaraan terpantau memadati Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama. Jumlah tersebut naik sebesar 175,31 persen dari lalu lintas harian normal yang sebanyak 46.968 kendaraan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Lewat GT Cikupa

Gerbang Tol Cikupa (Pramita/Liputan6.com)
Gerbang Tol Cikupa (Pramita/Liputan6.com)

Sementara di GT Kalihurip Utama, tercatat jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 61.867 unit, naik sebesar 7,45 persen dari lalu lintas harian normal yang 57.576 kendaraan.

Oleh karena itu, total kendaraan yang menuju arah timur adalah sebanyak 191.173 kendaraan, naik sebesar 82,9 persen dari lalu lintas harian normal 104.544 kendaraan. 

Jumlah ini baru memenuhi realisasi 26,4 persen dari total prediksi Jasa Marga untuk lalu lintas mudik yang menuju ke arah timur sebesar 724.706 kendaraan sejak H-7 sampai dengan H-1 Lebaran 2019, sehingga terdapat sekitar 533.533 kendaraan yang masih belum melakukan perjalanan mudik.

Jasa Marga juga mencatat jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah barat via GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang selama dua hari terakhir, yakni sebesar 116.323 kendaraan, naik sebesar 7,07 persen dari lalu lintas harian normal 108.642 kendaraan.

Sedangkan jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah selatan via GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi yakni sebesar 65.662 kendaraan, naik sebesar 16,04 persen kendaraan dari lalu lintas harian normal 56.588 kendaraan.

 

Antusiasme Pemudik Gunakan Tol Trans Sumatera

Proyek Tol Trans Sumatera. (Dok Kementerian PUPR)
Proyek Tol Trans Sumatera. (Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, antusiasme pemudik Lebaran 2019 menggunakan Tol Trans Sumaterarelatif tinggi. Pemudik baik dari Jawa maupun Sumatera terlihat lebih memilih melewati jalan tol ketimbang jalan nasional pada arus mudik Lebaran Idul Fitri 2019 ini.

Seperti dilansir Antara, terpantau cukup banyak kendaraan dari Pulau Jawa yang melintas di ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Bandar Lampung, Jumat pagi, 31 Mei 2019.

Kendaraan yang melintas di Tol Trans Sumatera rata-rata bernomor polisi A (Banten), B (Jakarta), F (Bogor), D (Bandung), AB (Yogyakarta), dan nomor kendaraan luar daerah lainnya.

Khusus di Gerbang Tol Kota Baru, Bandar Lampung, terlihat sejumlah kendaraan melintas baik dari arah datang maupun keluar tol.

Toni, salah satu pengguna jalan tol mengaku senang bisa menggunakan fasilitas jalan bebas hambatan tersebut. Keberadaan infrastruktur itu mampu memangkas waktu tempuh yang ia butuhkan.

"Dari Bakauheni menuju Gerbang Tol Kota Baru, Institut Teknologi Sumatera, hanya membutuhkan waktu 45 menit, jauh lebih cepat dari jalan nasional yang bisa dua jam perjalanan," ujar Toni.

Menurut Toni, bila menggunakan jalan biasa bisa menempuh waktu dua sampai tiga jam. Waktu tempuh yang dibutuhkan bergantung pada ramai tidaknya arus lalu lintas di jalan nasional tersebut.

Dia berharap, fasilitas umum jalan tol itu bisa segera dilengkapi untuk kenyamanan pemudik dan pengguna jalan lainnya.

"Saya lihat jalan tol ini belum tersedia rest area-nya dan hanya tempat peristirahatan sementara. Karena itu saya berharap segera dibangun untuk istirahat pengguna jalan tol ini," ucap Toni.

Hal serupa juga disampaikan Anton, pemudik asal Yogyakarta. Dia menilai, keberadaan jalan tol tersebut sangat membantu masyarakat menghemat tenaga dan waktu.

"JTTS (Jalan Tol Trans Sumatera) ini sangat bermanfaat terutama bagi para pemudik saat ini, karena waktu tempuh bisa lebih cepat dan aman," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya