Harga Emas Sentuh USD 1.300, Tertinggi dalam 7 Minggu

Harga emas reli, bahkan cetak penguatan tertinggi lebih dari tujuh minggu.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Jun 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2019, 06:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas reli, bahkan cetak penguatan tertinggi lebih dari tujuh minggu. Investor mencari tempat aman berinvestasi salah satunya di logam mulia emas.

Hal ini menunjukkan ketegangan terjadi dengan pengenaan tarif impor antara AS dan partner perdagangan global.

"Pengenaan tarif ke Meksiko memperburuk kekhawatiran global terhadap perang dagang dan resesi. Hal ini mendorong aset investasi ke emas," ujar Direktur GoldCore, Mark O’Byrne, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Jumat (1/6/2019).

Harga emas untuk pengiriman Agustus di divisi Comex reli USD 18,70 atau naik 1,5 persen ke posisi USD 1.311 per ounce. Harga emas sentuh posisi tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 10 April.

Selama sepekan, harga emas sudah naik 2,1 persen selama sepekan. Sedangkan sepanjang Mei, harga emas menanjak dua persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Harga Perak

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga perak naik 7,6 sen atau 0,5 persen ke posisi USD 14.567 per ounce. Selama sepekan ini, harga perak menguat 0,1 persen. Akan tetapi, sepanjang Mei, harga perak turun 2,9 persen.

Sentimen perang dagang membayangi pergerakan harga emas. Lewat akun media sosial Twitter, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump umumkan akan menerapkan tarif impor produk Meksiko sebanyak lima persen hingga negara tersebut mampu atasi imigran ilegal masuk ke AS.

Ia menuturkan, tarif tersebut naik menjadi 10 persen pada 1 Juli. Hingga akhirnya naik 25 persen pada 1 Oktober.

AS berniat untuk mengenakan tarif perdagangan terhadap sejumlah negara mulai dari Meksiko, Jerman dan negara Eropa lainnya. Hal ini berdampak positif terhadap harga emas, seperti dikatakan Chief Market Analyst Insignia Consultans, Chintan Karnani.

"Dan juga global berspekulasi China menyiapkan serangan balik usai isu Huawei. Jarang ekspor ke AS dapat dihentikan karena kondisi ekstrem," ujar dia.

Harga Logam Lainnya

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Untuk data ekonomi, indeks manufaktur China turun menjadi 49,4. Angka ini di bawah 50 sehingga menunjukkan kondisi yang kontraksi.

Kekhawatiran perang dagang menjadi kunci level support untuk harga emas dalam beberapa minggu ini. Sentimen tersebut juga mendorong permintaan emas dan surat utang pemerintah.

Bursa saham AS atau wall street tertekan juga berdampak terhadap pergerakan harga emas. Indeks saham Dow Jones melemah 1,41 persen dan indeks saham S&P 500 tergelincir 1,32 persen. Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor dua tahun dan 10 tahun melemah.

Adapun harga logam lainnya antara lain harga tembaha turun 0,5 persen menjadi USD 2,64 per pound. Harga platinum untuk pengiriman Juli melemah 0,14 persen ke posisi USD 794,20 per ounce. Harga palladium untuk pengiriman September merosot 2,5 persen menjadi USD 1.331,50 per ounce.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya