BPTJ: Sistem Satu Arah Kurang Cocok Saat Arus Balik Lebaran

BPTJ menilai, mekanisme sistem harus berbeda saat arus mudik balik Lebaran.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 12 Jun 2019, 15:40 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 15:40 WIB
One Way Arus Balik Tol Kalikangkung
Kendaraan yang didominasi pemudik melaju satu arah (One Way) di Tol Kalikangkung-Cikarang, Karawang, Jawa Barat, Minggu (9/6/2019). Sistem one way arus balik di jalur tersebut diperpanjang hingga pukul 24.00 WIB akibat tingginya volume kendaraan yang menuju Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ)  mengevaluasi arus mudik dan balik Lebaran 2019. Ternyata, skema one way atau satu arah di jalur arus balik dinilai belum sukses.

Pemberlakuan skema satu arah pada arus balik mudik pada 8-10 Juni 2019 mulai pukul 06.00 WIB selama 24 jam dari KM 189 (Palimanan) sampai KM 29 (Eks Cikarang Utama). Namun, Kepala BPTJ, Bambang Prihartono mengatakan, pemberlakuan skema satu arah pada arus balik Lebaran menuai kemacetan. 

"Karena jalur balik dia kayak corong bentuknya, mengecil ke arah Jakarta. Nah saat one way mereka numpuk dan stuck. Maka dari itu BPTJ berpendapat bahwa mekanisme sistem mudik dan arus balik harus berbeda," kata Bambang di Tangerang, Rabu (12/6/2019).

Dia menuturkan, pada arus balik sebaiknya dilakukan kanalisasi terlebih dahulu dan lebih bijaksana apa bila diberlakukan skema contraflow.

"Kalau perlu jangan one way tapi contraflow. Jadi orang tidak ramai-ramai dan akhirnya stuck, karena stucknya itu ada di dua tempat pertemuan, Cikampek arah Bandung lalu Cikarut, itu hasil evaluasi kita," kata Bambang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sistem Satu Arah Sukses buat Mudik

Pemudik Berbuka Di Pinggir Jalan Tol
Pemudik beristirahat sembari menyantap makanan untuk berbuka puasa di pinggir ruas jalan tol Cipali KM 187, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (30/5/2019). Sejumlah pemudik memilih menggunakan bahu jalan ruas tol untuk berbuka puasa karena penuhnya rest area. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Namun, Bambang menilai penerapan skema satu arah pada arus mudik Lebaran 2019 kali ini dapat dikatakan sukses lantaran dapat mengurai kemacetan puncak arus mudik.

Hasil dari arus mudik Lebaran kemarin pun, lanjutnya, di luar ekspektasi pemerintah karena tidak terjadi kemacetan yang mengular.

"Arus mudik kemarin kita sangat sukses dan lancar bahkan di luar prediksi orang orang. Jadi one way sukses untuk arus mudik tapi arus baliknya harus diubah strateginya tidak one way, bahkan kalau bisa contraflow saja," ujar Bambang.

Bambang juga menuturkan tidak ada hambatan yang berarti soal angkutan umum lebaran seperti bus di kawasan Jabodetabek. Menurutnya tidak ada pemumpukan bus di satu titik saat mudik Lebaran hanya saja tumpukan penumpang dan kemacetan terjadi di setiap terminal keberangkatan mudik Lebaran.

"Bus dikhawatirkan dengan sistem one way yang ke arah Timur tadinya lancar akan kembali terhambat, ternyata tidak terjadi. Jadi bus malah numpuk di terminal melayani penumpang artinya tidak terjadi keterlambatan," tandasnya. (Pramita Tristiawati) 

 

Menhub Akui Penanganan Arus Balik Lebaran 2019 Belum Maksimal

Suasana Arus Balik Lebaran di Gerbang Tol Kalikangkun Semarang
Sejumlah mobil melintas di tol Kalikangkung, Semarang, Minggu (9/6/2019). Volume kendaraan arus balik Lebaran di Tol Trans Jawa dari GT Kalikangkung KM 414 menuju Cikampek KM 70 semakin bertambah. (Liputan6.com/Gholib)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengakui penanganan arus balik pada libur Lebaran 2019 belum maksimal. Hal ini seiring banyaknya keluhan masyarakat tentang kemacetan di jalan tol ketika hendak masuk ke Jabodetabek.

Selama libur Lebaran tahun ini, Budi Karya menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang menggunakan jalan tol, khususnya Trans Jawa pada Lebaran 2019. Hal ini juga menjadi alasan mengapa kebijakan one way diberlakukan.

"Bahwa mudik ada kekurangan waktu arus balik ke Jakarta ada kegiatan yang kurang maskimal, itu harus kita akui dan perbaiki. Kalau ada kekurangan kita minta maaf," tegas Budi Karya di Hotel Moreseey, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019.

Terlepas dari itu, Budi Karya juga menyatakan dalam penyelenggaraan mudik dan arus balik tahun ini sudah mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Salah satu indikatirnya adalah angka kecelakaan yang turun drastis.

Turunnya angka kecelakaan ini tidak terlepas dari pelayanan pemerintah yang dan pihak terkait yang lebih baik dan juga infrastruktur transportasi yang lebih mumpuni.

"Kita tidak bisa pungkiri jalan tol Jakarta-Surabaya telah memberikan kontribusi besar dalam penyelenggaraan mudik tahun ini lebih baik," tegas Budi Karya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya