Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengevaluasi arus mudik dan balik Lebaran 2019. Ternyata, skema one way atau satu arah di jalur arus balik dinilai belum sukses.
Pemberlakuan skema satu arah pada arus balik mudik pada 8-10 Juni 2019 mulai pukul 06.00 WIB selama 24 jam dari KM 189 (Palimanan) sampai KM 29 (Eks Cikarang Utama). Namun, Kepala BPTJ, Bambang Prihartono mengatakan, pemberlakuan skema satu arah pada arus balik Lebaran menuai kemacetan.
"Karena jalur balik dia kayak corong bentuknya, mengecil ke arah Jakarta. Nah saat one way mereka numpuk dan stuck. Maka dari itu BPTJ berpendapat bahwa mekanisme sistem mudik dan arus balik harus berbeda," kata Bambang di Tangerang, Rabu (12/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, pada arus balik sebaiknya dilakukan kanalisasi terlebih dahulu dan lebih bijaksana apa bila diberlakukan skema contraflow.
"Kalau perlu jangan one way tapi contraflow. Jadi orang tidak ramai-ramai dan akhirnya stuck, karena stucknya itu ada di dua tempat pertemuan, Cikampek arah Bandung lalu Cikarut, itu hasil evaluasi kita," kata Bambang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sistem Satu Arah Sukses buat Mudik
Namun, Bambang menilai penerapan skema satu arah pada arus mudik Lebaran 2019 kali ini dapat dikatakan sukses lantaran dapat mengurai kemacetan puncak arus mudik.
Hasil dari arus mudik Lebaran kemarin pun, lanjutnya, di luar ekspektasi pemerintah karena tidak terjadi kemacetan yang mengular.
"Arus mudik kemarin kita sangat sukses dan lancar bahkan di luar prediksi orang orang. Jadi one way sukses untuk arus mudik tapi arus baliknya harus diubah strateginya tidak one way, bahkan kalau bisa contraflow saja," ujar Bambang.
Bambang juga menuturkan tidak ada hambatan yang berarti soal angkutan umum lebaran seperti bus di kawasan Jabodetabek. Menurutnya tidak ada pemumpukan bus di satu titik saat mudik Lebaran hanya saja tumpukan penumpang dan kemacetan terjadi di setiap terminal keberangkatan mudik Lebaran.
"Bus dikhawatirkan dengan sistem one way yang ke arah Timur tadinya lancar akan kembali terhambat, ternyata tidak terjadi. Jadi bus malah numpuk di terminal melayani penumpang artinya tidak terjadi keterlambatan," tandasnya. (Pramita Tristiawati)
Advertisement
Menhub Akui Penanganan Arus Balik Lebaran 2019 Belum Maksimal
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengakui penanganan arus balik pada libur Lebaran 2019 belum maksimal. Hal ini seiring banyaknya keluhan masyarakat tentang kemacetan di jalan tol ketika hendak masuk ke Jabodetabek.
Selama libur Lebaran tahun ini, Budi Karya menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang menggunakan jalan tol, khususnya Trans Jawa pada Lebaran 2019. Hal ini juga menjadi alasan mengapa kebijakan one way diberlakukan.
"Bahwa mudik ada kekurangan waktu arus balik ke Jakarta ada kegiatan yang kurang maskimal, itu harus kita akui dan perbaiki. Kalau ada kekurangan kita minta maaf," tegas Budi Karya di Hotel Moreseey, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019.
Terlepas dari itu, Budi Karya juga menyatakan dalam penyelenggaraan mudik dan arus balik tahun ini sudah mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Salah satu indikatirnya adalah angka kecelakaan yang turun drastis.
Turunnya angka kecelakaan ini tidak terlepas dari pelayanan pemerintah yang dan pihak terkait yang lebih baik dan juga infrastruktur transportasi yang lebih mumpuni.
"Kita tidak bisa pungkiri jalan tol Jakarta-Surabaya telah memberikan kontribusi besar dalam penyelenggaraan mudik tahun ini lebih baik," tegas Budi Karya.