Lippo Group dan Sumitomo Perkuat Bisnis Logistik

Langkah penguatan bisnis dilakukan Lippo Group serta Sumitomo melalui anak usahanya PT Reka Cakrabuana Logistik.

oleh Nurmayanti diperbarui 14 Jun 2019, 18:49 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2019, 18:49 WIB
Capaian Ekspor - Impor 2018 Masih Tergolong Sehat
Ilustrasi logistik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Lippo Group menggandeng Sumitomo Corporation untuk memperkuat bisnis logistik. Melalui anak usahanya PT Reka Cakrabuana Logistik, keduanya melakukan penetrasi lebih dalam ke sektor logistik end to end logistic solution.

Langkah pertama, PT Reka Cakrabuana Logistik melakukan rebranding dari Red Carpet Logistic menjadi Qrim Express. Selain itu, perusahaan yang sebelumnya menyasar segmen Business to Customer (B2C) mulai mengembangkan Customer to Customer (C2C).

Tetsushi Kuroda, Chief Strategy Officer Qrim Express di Jakarta, menjelaskan, Sumitomo investasi 40 persen saham di Reka Cakrabuana Logistik. Nantinya, dana yang diinvestasikan itu untuk mengembangkan bisnis C2C di Indonesia.

Saat ini, untuk pasar logistik sebanyak 80 persen didominasi konsumen ritel. Oleh karena itu, langkah masuk ke sektor C2C ini untuk memperluas pangsa pasar. Qrim Express juga akan memanfaatkan jejaring kekuatan dua koorporasi besar itu sebagai jejaring layanan.

Antara lain memanfaatkan jejaring BTPN yang sudah merger dengan Bank Sumitomo Mitsui pada awal tahun ini. Dengan modal agen BTPN Wow yang mencapai 400.000 outlet di seluruh Indonesia, nantinya Qrim Express bisa memanfaatkan sebagai ritel outlet untuk pengiriman logistiknya.

Kata Tetsushi, Sumitomo sudah lakukan beragam bisnis secara global, di Jepang sendiri layanan mereka sudah memakai pendekatan hi-tech logistic service. Ia optimis, bisnis Qrim Express akan berkembang.

“Kami akan kenalkan layanan hi tech logistic service seperti di Jepang di Indonesia," kata Tetsushi.

Chief Executive Oficer Qrim Express, Abdul Rahim Tahir, menambahkan, langkah bisnis strategis yang dilakukan perusahaan di tengah suasana optimisme industri logistik nasional. Tahun 2019, sektor logistik diprediksi tumbuh 11,56% menjadi Rp 889,4 triliun dan berkontribusi sebesar 5,55% pada GDP nasional.

 

Target

CEO QRIM Express Abdul Rahur Tahir. Dok
CEO QRIM Express Abdul Rahur Tahir. Dok

Untuk pengembangan C2C, Qrim Express manargetkan 700 outlet atau service center yang akan selesai tahun ini dan 1.500 outlet hingga tahun depan.

Sementara, saat ini perusahaan sudah memiliki 200 outlet. Selain itu, Qrim Express juga akan berkolaborasi dengan BTPN Wow yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai ritel outlet untuk pengiriman.

Ekpansi juga terus dilakukan dengan memperluas gudang yang ada di Pancoran dari 1.500 meter persegi menjadi 4.500 meter persegi. Menurut Tahir, nantinya gudang tersebut akan memiliki mesin sortir otomatis yang dapat menghandle 6.000 paket per jam.

Untuk mendatangkan mesin tersebut, perusahaan menginvestasikan dana sebesar USD 500 ribu hingga USD 1 juta. “Oktober kita datangkan mesin itu,” ujar Tahir.

Saat ini, Qrim Express telah hadir di 156 kota di seluruh Indonesia yang diperkuat oleh 423 kurir dengan jumlah armada sebanyak 515 unit kendaraan.

Pada September 2019 mendatang, pihaknya akan melakukan grand launching dan mengeluarkan aplikasi untuk konsumen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya