Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi 5,13 Persen di Kuartal II 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini dalam rentang 5,02 persen - 5,13 persen

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2019, 19:46 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2019, 19:46 WIB
Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini dalam rentang 5,02 persen - 5,13 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi periode yang sama pada tahun lalu sebesar 5,27 persen.

Dia mengungkapkan prediksi ini didapat usai memperhitungkan sentimen-sentimen yang akan berdampak terhadap perekonomian RI, baik dari luar mapun dalam negeri.

"Ini adalah perkembangan dari asumsi makro hingga kuartal I-2019. Kami terus melalukan forecasting. Kita menggunakan indikator terkini dari forecast ekonomi," kata dia, di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Proyeksi tersebut juga tidak begitu signifikan pergerakannya dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019, sebesar 5,07 persen.

"Seperti yang diketahui, pada kuartal I-2019 pertumbuhan ekonomi adalah 5,07 persen. Dimana untuk kuartal II-2019 kita masih akan membuat proyeksi antara 5,02-5,13 persen. Ini lebih rendah dari realisasi kuartal II-2018, sebesar 5,27 persen," ujarnya.

Selain itu, dia juga memaparkan koreksi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019. Dimana ia memprediksi tahun ini pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

"Kami membuat outlook untuk 2019 keseluruhan tahun di 5,2 persen. Jadi lebih rendah 0,1 persen dari target APBN," tutupnya.

 

Reporter: Yayu Agustin Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bank Dunia Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2020

Investasi Meningkat, Ekonomi Indonesia Kuartal 1 Tumbuh 5,06 Persen
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (7/5). Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2018 mencapai 5,06%.(Liputan6.com/Immanuel Antonius)

 Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,1 persen pada 2019, kemudian naik menjadi 5,2 persen pada tahun 2020. Proyeksi ini didukung oleh konsumsi masyarakat, yang diperkirakan akan terus meningkat karena inflasi tetap rendah dan pasar tenaga kerja yang kuat.

Selain itu, posisi fiskal yang lebih kuat akan memungkinkan bertambahnya investasi pemerintah termasuk proyek infrastruktur baru dan upaya rekonstruksi di Lombok dan Palu pasca bencana alam.

Kebijakan makroekonomi yang terkoordinasi dan hati-hati telah membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di tengah gejolak global serta serangkaian bencana alam yang luar biasa, menurut laporan kuartalan perekonomian Indonesia edisi Juni 2019 yang dikeluarkan Bank Dunia.

Pada kuartal pertama 2019 pertumbuhan PDB riil Indonesia tetap stabil di tingkat 5,1 persen. Meski terjadi gejolak global, ekonomi Indonesia tumbuh pada tingkat yang konsisten dengan pertumbuhan PDB triwulanan antara 4,9 hingga 5,3 persen selama 3,5 tahun terakhir.

"Manajemen ekonomi Indonesia yang bijaksana telah membuahkan hasil. Meski pada tahun 2018 arus keluar modal dari pasar negara-negara berkembang lebih besar dari pada saat Amerika Serikat meningkatkan tingkat suku bunga pada tahun 2013, ekonomi Indonesia tetap kuat sehingga membantu menurunkan tingkat kemiskinan ke rekor terendah sebesar 9,7 persen pada September 2018," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rodrigo A. Chaves, di Jakarta, Senin (1/7/2019).

 

Pertumbuhan Investasi Melambat

Ditinggal Mudik Pekerja, Pembangunan Infrastruktur Dihentikan Sementara
Suasana sepi terlihat di proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek lintas pelayanan dua rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/6). Seluruh proyek infrastruktur masih ditinggal mudik para pekerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya