Liputan6.com, Jakarta - BBM Satu Harga di seluruh Indonesia merupakan salah satu program andalan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi di sektor energi. Tujuannya agar harga BBM di daerah terpencil sama dengan di Pulau Jawa.
Program ini membantu menghilangkan anggapan Jawa Sentris, sekaligus menerapkan sila kelima yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Penyalur BBM Satu Harga pun sudah hadir di berbagai pelosok indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Program BBM Satu Harga mulai berjalan pada 1 Januari 2017 dan fokus pada penyaluran Premium dan Bio Solar. Jumlah BBM yang disalurkan terus meningkat dari tahun ke tahun dan rakyat seluruh daerah bisa menikmati harga BBM yang lebih murah.
Selengkapnya, berikut 4 Fakta BBM Satu Harga di Indonesia seperti dikutip dari laporan resmi PT Pertamina (Persero).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Hadir di Pulau Nias sampai Papua
Pengoperasian BBM Satu Harga sudah hadir di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, hingga Papua. Mereka yang tinggal di Pulau Nias di ujung barat sampai pedalaman Papua sudah dapat menikmati dampak program ini.
Sejauh ini, ada 32 titik BBM Satu Harga di wilayah Papua. Bila dulunya harga Premium di Papua bisa menyentuh Rp 15 ribu per liter, kini harganya bisa sama seperti di Jakarta, yaitu Rp 6.450 per liter.
Advertisement
2. Pertama Sejak Puluhan Tahun
BBM Satu Harga ini menjadi sejarah baru bagi kehidupan rakyat Papua. Untuk pertama sejak puluhan tahun lalu, warga bisa menikmati BBM Satu Harga seperti wilayah Indonesia lain, yakni harga Premium Rp 6.450 per liter, Bio Solar Rp 5.150 per liter dan Pertalite Rp 7.850 per liter.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, warga Papua dulu harus rela membayar bensin Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu dari pengecer. Ongkos transportasi seperti ojek pun ikut turun dengan adanya program BBM Satu Harga ini.
3. Jumlah Penyalur
Hingga Juni 2019, ada 154 penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia. Tahun ini, ditargetkan ada 160 penyalur di seluruh Indonesia.
Berikut jumlah BBM Satu Harga di tiap pulau besar di Indonesia beserta sisa target yang akan dibangun.
1. Sumatera
Operasi: 26Â penyalurÂ
Sisa target: 2Â penyalurÂ
2. Kalimantan
Operasi: 34Â penyalurÂ
Sisa target: 1Â penyalurÂ
3. Jawa dan Bali
Operasi: 5Â penyalurÂ
Sisa target: 0
4. Sulawesi
Operasi: 17Â penyalurÂ
Sisa target: 0
5. Nusa Tenggara
Operasi: 24Â penyalurÂ
Sisa target: 2Â penyalurÂ
6. Maluku
Operasi: 16Â penyalurÂ
Sisa target: 1Â penyalurÂ
7. Papua
Operasi: 32Â penyalurÂ
Sisa target: 0
Advertisement
4. Penyaluran Terus Meningkat
Ketika program ini baru mulai di Januari 2017, Pertamina hanya menyalurkan 1.147 kilo liter (KL) Premium dan Bio Solar. Sampai penghujung 2017, total yang disalurkan adalah 22.276 KL.
Tahun 2018, Pertamina langsung menyalurkan 4.981 KL pada bulan Januari. Jumlah itu terus bertambah hingga menyalurkan 12.056 KL di bulan Desember. Total di 2018 adalah 88.660 KL atau naik empat kali lipat dari tahun sebelumnya.
Pada tahun ini pun penyalurannya semakin besar. Hingga Juni 2019 saja, Pertamina sudah berhasil menyalurkan 76.482 KL dengan komposisi Premium sebesar 55.935 dan Bio Solar sebesar 20.547 KL.