Liputan6.com, Jakarta - Bahan bakar jet atau Avtur belakangan ini menjadi sorotan. Pasalnya, harga Avtur disebut dalang mahalnya harga tiket pesawat.
Pihak Pertamina pun meluruskan bahwa harga Avtur sudah turun, terutama di Bandara Soekarno Hatta. Harga avtur di bandara tersebut juga lebih murah dibandingkan penjual Avtur di negara tetangga.
Advertisement
Baca Juga
Saat ini, pihak Pertamina sedang membuat strategi untuk menambah produksi Avtur di Indonesia. Impor Avtur juga diturunkan drastis.
Selengkapnya, berikut 3 fakta mengenai harga Avtur seperti dikutip dari laporan resmi Pertamina.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Harga Avtur Paling Murah
Harga Avtur Pertamina merupakan yang termurah jika dibandingkan dengan Shell Kuala Lumpur, Shell Hong Kong dan Shell Singapura.
Berikut perbandingannya:
1. Shell Narita Tokyo: Rp 15.879
2. Shell Manila: Rp 13.233
3. Shell Singapura: Rp 11.767
4. Shell Hong Kong: Rp 10.953
5 Pertamina UPG: Rp 10.257
6. Pertamina KNO: Rp 9.960
7. Shell Kuala Lumpur: Rp 9.813
8. Pertamina DPS: Rp 9.662
9. Shell Bangkok: Rp 9.568
10. Pertamina SUB: Rp 9.474
11. Pertamina CGK: Rp 8.515
Advertisement
2. Impor Menurun
Pada Januari 2019, impor Avtur Indonesia sempat melonjak hingga 1.375 MB. Namun jumlahnya sudah turun 100 persen.
Pada Februari 2019, impor Avtur turun menjadi 655 MB, kemudian pada Maret turun lagi menjadi 514 MB. Impor April dan Mei pun sudah tidak ada sama sekali, alias nol.
3. Meningkatkan Produksi Avtur
Pertamina menargetkan naiknya komponen produksi Avtur hingga 510 MB. Mulai 1 April 2019, Pertamina mengoptimalkan tiga Refinery Unit (RU), yakni RU 2, RU 4, dan RU 6 agar menambah produksi Avtur.
Produk Avtur saat ini adalah 2.300 MB. Potensi penambahan 510 MB itu berasal dari optimalisasi RU 2, RU 4, dan RU 6.
Advertisement