Liputan6.com, Solo - Perusahaan distribusi dan perdagangan PT Rajawali Nusindo berhasil memperoleh omzet Rp 3,4 riliun pada tahun 2018. Untuk mencapai target bisnis tahun ini yang meningkat, perusahaan membangun kantor dan gudang baru di Solo.
Selain untuk mengejar target bisnis, pembangunan kantor dan gudang baru ini juga sebagai bentuk optimalisasi aset dan investasi agar memberikan nilai tambah pada perusahaan.
Advertisement
Baca Juga
"Pada 2018, PT Rajawali Nusindo memperoleh omzet sebesar Rp 3,4 triliun, sedangkan tahun ini target meningkat menjadi Rp 4,6 triliun. Hal ini menunjukan Rajawali Nusindo berkembang sedemikian agresif dan bisa dipercaya," ujar Direktur Utama PT Rajawali Nusindo, Sutiyono, dalam rilis resminya, Jumat (12/7/2019).
Sebelumnya, bisnis Rajawali Nusindo Cabang Solo berhasil mencetak kinerja positif dengan laba Rp 1,6 miliar dan nilai penjualan Rp 45,7 miliar. Lewat ekspansi ini, diharapkan laba meningkat jadi Rp 2,6 miliar dan nilai penjualan naik Rp 62 miliar.
PT Rajawali Nusindo merupakan anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia juga hadir untuk secara simbolis menyerahkan pohon Perindang dan penandatanganan prasasti.
Ia berharap bisnis perusahaan dapat terus berkembang dengan memberi layanan kualitas terbaik kepada para pelanggan.
"Hubungan baik harus dijuga, melalui komunikasi yang baik, dan dengan penyelesaian komplain pelanggan yang cepat, baik di Dinkes, RS, Apotek, Toko Obat, Grosir, maupun pasar tradisional. Kantor pusat akan senantiasa mensupport tambahan produk berkualitasnya agar kepuasan pelanggan terus meningkat," ujar Sutiyono.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fokus di Bidang Kesehatan
Rajawali Nusindo atau RNI Group bergerak di bidang perdagangan dan distribusi farmasi, alat kesehatan, consumer, dan industrial products.
Beberapa prinsipal utama Rajawali Nusindo Cabang Solo mencakup obat-obatan, vaksin; suplier dari luar negeri dari Eropa, Amerika, Inggris, Korea, China, dan Malaysia berupa alat kesehatan kedokteran dan laboratorium, produk habis pakai.
Ada pula investasi dari PT Tokai Dharma Indonesia untuk korek api gas, Elektrical Loyal untuk stop kontak dan saklar. Produk lain yang akan menyusul meliputi produk lampu, herbal, laundry, dan alat anestesi.
Advertisement