Menko Darmin: Pemadaman Listrik Rugikan Pengusaha

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengaku pemadaman listrik ini merugikan sejumlah pengusaha

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2019, 14:30 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 14:30 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Ekonomi di Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (2/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pemadaman listrik disebagian wilayah pulau Jawa berdampak pada pelaku usaha. Pemerintah pun sudah menggelar rapat internal untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa.

"Itu ada rapat tadi internal kabinet. Nanti saya ini, kalau merugikan ya pasti merugikan," ujar Menko Darmin di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Menko Darmin berharap kejadian yang sama tidak lagi terulang ke depan. Sebab listrik merupakan salah satu kebutuhan utama para pelaku usaha dalam menjalankan bisnis.

"Sudah lah listrik itu, itu kan kemarin saja. Mudah-mudahan tidak kejadian lagi. Sudah lah ya kan. (Sentimen investor?) Ah itu, yang namanya minyak juga tumpah kenapa you tidak nanya," jelasnya.

Sebelumny, PT PLN (Persero) tengah melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan aliran listrik yang padam sejak pukul 11.55 WIB kemarin, Minggu (4/8). Beberapa gardu listrik yang semula padam telah berhasil dilakukan penyalaan.

Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka menjelaskan, listrik mati akibat gangguan yang terjadi pada sisi transmisi di Ungaran dan Pemalang. Gangguan tersebut mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemadaman Listrik Bergilir Masih akan Berlangsung hingga Sore

Ketika Malam Tanpa Listrik di Ibu Kota
Sejumlah kendaraan melintas dengan kondisi jalan gelap tanpa penerangan akibat listrik padam di kawasan Jakarta, Minggu (4/8/2019). Pemadaman listrik serentak yang terjadi sejak Minggu siang mengubah suasana malam di ibu kota menjadi gelap gulita. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

PT PLN (Persero) mengakui masih ada wilayah yang mengalami pemadaman listrik. Bahkan pemadaman bergilir masih diberlakukan sampai kondisi pasokan listrik normal.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, pemadaman bergilir masih terjadi sampai sore. Hal ini lanjutan dari pemadaman yang terjadi pada Minggu (5/8/2019).

"Sampai dengan siang-sore mohon maaf MLS (Manual Load Shedding), atau bergilir masih terjadi," kata Inten, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Namun Inten belum bisa memastikan periode waktu pemadaman listrik bergilir yang akan diterapkan pada hari ini. Selain itu dia juga belum bisa menyebutkan wilayah yang akan mengalami pemadaman bergilir.

"Kami nanti informasikan saya enggak bawa data, mudah-mudahan ada daftarnya nanti akan diberikan rekan rekan distribusi," tuturnya.

Inten pun berharap, pembangkit listrik skala besar segera beroperasi mengalirkan listrik, sehingga pemadaman listrik bergilir berakhir dan masyarakat bisa menikmati listrik dengan normal.

"Mudah-mudahan dengan segera masuknya pembangkit besar mudah-mudahan nanti yang jumlah bergilir semakin sedikit," tandasnya.

PLN: Pembangkit Belum Optimal, Masih Ada Wilayah Padam

Ketika Malam Tanpa Listrik di Ibu Kota
Suasana saat listrik padam di sekitar Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (4/8/2019). Pemadaman listrik serentak yang terjadi sejak Minggu siang mengubah suasana malam di ibu kota menjadi gelap gulita. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

PT PLN (Persero) menyatakan tidak ada pemberlakuan pemadaman listrik bergilir setiap tiga jam sekali. Beredar info di media sosial bahwa masih akan ada pemadaman listrik bergilir.

Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, kabar pemadaman bergilir adalah tidak benar. PLN tidak sedang memberlakukannya. "Enggak benar itu, hoaks," kata Dwi, di Kantor Pusat PLN Jakarta, Senin (5/8/2019).

Terkait masih ada wilayah yang mengalami pemadaman, Dwi menyebutkan penyebabnya adalah pasokan listrik dari Pembangkit yang belum optimal. "Karena memang ada kita menunggu masuknya (pasokan listrik)," tuturnya.

Saat ini pasokan listrik yang masuk ke dalam sistem Jawa-Bali hanya baru dari Pembangkit Suralaya, sehingga masih menunggu tambahan Pasokan dari Pembangkit lainnya.

"Soalnya kan baru satu yang masuk. PLTU baru satu dari Suralaya. Masih nunggu beberapa pembangkit karena memang ada kita menunggu masuknya," tandasnya.

Untuk diketahui, telah beredar informasi di media sosial yang mengatasnamakan pegawai PLN bahwa perusahaan listrik tersebut akan mematikan bergilir setiap tiga jam sekali. 

Dalam info tersebut, masyarakat diminta untuk segera mengisi air dan mengisi daya baterai handphone dan lampu cadangan.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya