Ternyata, Cuma 13 Persen Miliarder di AS yang Merasa Dirinya Kaya

Liputan6.com, Amerika - Tak banyak miliarder yang merasa dirinya kaya. Hal tersebut terbukti dalam survei yang dilakukan oleh Ameriprise Financial kepada 3.000 orang Amerika Serikat (AS) dengan umur umur 30 hingga 69 tahun.  Mereka yang disurvei adalah orang kaya dengan aset yang diinvestasikan minimal USD 100 ribu atau sebesar Rp 1,4 miliar (USD 1 = Rp 14.274).

Dalam survei tersebut hanya 13 persen miliarder yang mengklasifikasikan dirinya sebagai orang kaya. Sedangkan mayoritas atau sebesar 60 persen miliarder menganggap dirinya masih kelas menengah ke atas.

Selain itu, sebanyak 25 persen miliarder menganggap dirinya berada di kelas menengah dan sebanyak 3 persen diidentifikasikan sebagai kelas bawah.

Survei Modern Wealth Charles Schwab tahun 2019 memberikan hasil bahwa rata-rata orang AS menganggap dirinya kaya ketika memiliki USD 2,3 juta atau sebesar Rp 32 miliar di dalam rekening bank.

Survei terpisah oleh INSIDER dan Morning Consult menemukan beberapa orang AS yang memiliki penghasilan kurang dari USD 50 ribu atau Rp 713 juta merasa kaya.

Sedangkan yang berpenghasilan lebih dari USD 100 ribu atau Rp 1.4 miliar merasa kurang kaya.

Angka-angka tersebut menunjukan bahwa orang AS tidak hanya berdasarkan tentang uang dan kelas. Ada yang berpenghasilan rendah tetapi merasa dirinya kaya, ada yang berpenghaslan tinggi merasa dirinya miskin.

Reporter: Chrismonica

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengalaman akan semakin banyak seiring bertambahnya usia. Pengalaman itu akan makin berharga ketika Anda jalan-jalan atau travelling ke luar negeri. Di negara lain, Anda dapat belajar banyak hal mengenai kehidupan dan membuat Anda semakin “kaya raya”.

Kaya raya yang dimaksud bukan dari segi materi, tetapi dalam hal pengalaman. Hal yang lebih bersifat immateri ini akan berdampak positif bagi orang-orang terdekat dan sekitar Anda.

Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut alasan-alasan melakukan travelling ke luar negeri itu akan membuat Anda “kaya raya”.

1. Travelling akan Membuat Pola Pikir Semakin Terbuka

Ada sekitar 195 negara yang ada di dunia. Dari jumlah ini, berapa banyak negara yang sudah Anda jalani? Traveling ke lima atau enam negara saja tidak cukup, Anda perlu menginjakkan kaki ke ratusan negara lain agar membentuk pola pikir lebih luas lagi.

Dengan mengenal keanekaragaman budaya di negara lain, Anda dapat menghargai yang namanya perbedaan. Anda pun tidak sembarangan mengejek atau meremehkan orang yang berbeda budaya.

2. Melatih Kemampuan Bahasa Asing secara Gratis

Dengan travelling, Anda berkesempatan untuk mempelajari bahasa asing secara gratis. Misalnya, Anda dulunya hanya fasih Bahasa Inggris, tapi dengan travelling ke Prancis, mungkin Anda akan mengetahui beberapa kosakata dalam bahasa Prancis.

Hal yang sama juga terjadi jika Anda berplesir ke negara, seperti Spanyol, Italia, Hungaria atau Belanda. Semakin lama Anda menetap di luar negeri, kemampuan bahasa asing Anda akan semakin terasah dengan baik. Percayalah! (Baca Juga: Wujudkan Mimpi Keliling Dunia, Ini Tips bisa ‘Travelling’ Tiap Tahun)

3. Mudah Menemukan Inspirasi

Travelling ke luar negeri tidak akan membuat rasa cinta tanah air memudar. Justru dengan travelling, Anda akan semakin cinta negara sendiri. Tatanan hidup, bahasa, dan makanan yang berbeda akan membuat Anda rindu setengah mati dengan negara asal.

Perbedaan seperti ini bisa memunculkan ide-ide kreatif untuk menciptakan suatu hal yang baru. Sebagai contoh Italia. Jika Anda terinspirasi dengan makanan Italia, Anda bisa membuka restoran Italia di Indonesia. Begitu juga dengan ide inspiratif lain yang Anda dapatkan dari negara-negara lain yang pernah dikunjungi sebelumnya.

4. Mendapat Banyak Teman Baru dari Berbagai Belahan Dunia

Saat travelling ke luar negeri, Anda akan bertemu banyak orang dari seluruh belahan dunia. Entah itu dari Thailand, Malaysia, Singapura, atau negara lain. Dengan kemampuan berbahasa asing, Anda dapat berkomunikasi dengan baik untuk mendapatkan teman-teman baru.

Menjalin relasi yang baik dengan sesama traveller itu sangat menguntungkan. Ketika Anda tidak mempunyai teman untuk travelling, Anda dapat mengajak sesama traveller untuk menjelajah tempat baru, sehingga Anda tidak pernah sendirian untuk mengeksplorasi dunia ini.

5. Mengajarkan Anda Cara untuk Hidup Mandiri

Travelling juga mengajarkan bagaimana cara untuk hidup mandiri, terutama jika Anda travellingsendirian ke negara yang sebelumnya belum pernah dikunjungi. Semuanya dilakukan serba sendiri, mulai dari pergi ke tempat wisata di negara tujuan hingga kulineran.

Lama-kelamaan, jiwa kemandirian Anda akan semakin tinggi. Hingga pada akhirnya, Anda dapat survive sendiri tanpa harus merepotkan orang lain.

6. Tingkatkan Kemampuan Manajemen Keuangan

Banyak sedikitnya biaya yang dihabiskan saat travelling ke luar negeri sangat relatif. Artinya tergantung dari gaya travelling masing-masing orang. Apabila dana yang dimiliki terbatas, Anda akan dilatih untuk mengatur keuangan dengan baik agar persediaan uang cukup hingga travelling berakhir.

Hal ini menjadi tantangan terbesar bagi Anda, terutama bila travelling sendirian. Jika Anda mampu mengelola keuangan dengan baik selama travelling, hal ini akan menjadi suatu kebiasaan di dalam kehidupan sehari-hari nanti.

7. Travelling Adalah Pengalaman yang Tidak Bisa Dibeli

Gunakan waktu luang yang Anda miliki untuk mengunjungi negara-negara baru, sehingga pengalaman Anda bertambah dari hari ke hari. Ingat, pengalaman adalah sesuatu yang sangat berharga. Pengalaman juga tidak bisa dibeli dengan uang.

Sebelum menyesal, pergilah menjelajah tempat-tempat baru. Sesekali nikmatilah hasil jerih payah Anda dengan travelling agar hidup menjadi lebih berwarna.

Jangan Ragu untuk Keliling Dunia

Keraguan Anda untuk menjelajahi dunia selama ini sebaiknya harus dibuang jauh-jauh. Karena pada dasarnya travelling itu akan membuat Anda “kaya raya” dari segi pengalaman dan pengetahuan. Pada akhirnya, akan dapat memberi banyak keuntungan yang pastinya amat berharga dalam hidup.