Top 3: PLN Siapkan Rp 865 Miliar untuk Kompensasi Listrik Padam

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu, 7 Agustus 2019

oleh Septian Deny diperbarui 07 Agu 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 08:00 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kantor Pusat PLN Jakarta, Senin (5/8/2019).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kantor Pusat PLN Jakarta, Senin (5/8/2019).

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah menghitung besaran kompensasi yang akan dikeluarkan sebagai bentuk tanggung jawab atas pemadaman listrik total (blackout) pada Minggu (4/8/2019), lalu. PLN memperkirakan dana yang yang harus disiapkan untuk kompensasi ini mencapai Rp 865 miliar.

Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat, Haryanto WS mengatakan, kompensasi yang diberikan pihaknya sesuai dengan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP). Di mana, dalam hal ini tidak dihitung berdasarkan lamanya gangguan melainkan yang dikenakan TMP adalah apabila melampaui di atas 10 persen.

 

Adapun anggaran yang akan digunakan untuk kompensasi tersebut merupakan murni dari perusahaan. Baik itu, melalui khas perseroan maupun menggunakan dana belanja modal untuk tahun ini atau capex.

Artikel mengenai besaran nilai kompensasi yang disiapkan PLN ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu, 7 Agustus 2019:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Kompensasi Listrik Padam, PLN Kucurkan Rp 865 Miliar

Plt Dirut PLN Beri Keterangan Usai Bertemu Komisi VII DPR
Plt Dirut PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani memberi keterangan usai bertemu Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019). Sripeni mengatakan dirinya memaparkan kepada Komisi VII DPR mengenai kronologi pemadaman listrik massal. (Liputan6.com/JohanTallo)

Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat, Haryanto WS mengaku sudah menyelesaikan hitung-hitungan terkait kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat akibat insiden pemadaman listrik terjadi di wilayah Jawa Barat, DKI dan Banten pada Minggu lalu.

Dia mengungkapkan, secara total dari jumlah pelanggan yang terdampak jumlah ganti rugi yang diberikan PLN yakni mencapai ratusan miliar rupiah.

"Jumlah pelanggan yang terdampak yang kami hitung adalah sekitar 22 juta pelanggan di Jawa barat DKI dan Banten, dan itu sudah kami mulai hitung mengenai kompensasinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kurang lebih Rp 865 miliar," katanya saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (6/8).

 

Simak artikel selengkapnya di sini

2. PLN Potong Gaji Pegawai untuk Bayar Kompensasi Listrik Padam

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Manajemen PT PLN (Persero) memutuskan akan memotong gaji pegawainya, untuk menutupi kompensasi pemadaman listrik yang terjadi‎ pada Minggu (5/8/2019) di sebagian Jawa.

Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero) Djoko Raharjo Abumanan mengatakan, untuk membayar kompensasi pemadaman listrik ke pelanggan sebesar Rp 839 miliar, PLN tidak mengambil dari biaya subsidi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tetapi berasal dari dana perusahaan dan melakukan penghematan pengeluaran perusahaan.

"Iya makanya harus hemat nanti," kata Djoko, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

 

Simak artikel selengkapnya di sini

3. HEADLINE: Petaka Mati Lampu di Jakarta dan Separuh Jawa, Kesiagaan PLN Dipertanyakan?

Foto ilustrasi listrik
(Foto: Dokumentasi PLN)

Mati lampu melanda Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah sejak Minggu pukul 11.45 WIB. Bukan mati lampu biasa, mati listrik massal (blackout) ini terjadi bahkan hingga Senin malam. Beberapa daerah masih harus merasakan pemadaman bergilir.

Jakarta pun sempat lumpuh. Sarana transportasi terdampak. Beberapa rangkaian Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta terpaksa terhenti di tengah jalan dan penumpang harus dievakuasi dari terowongan gelap. KRL juga berhenti beroperasi, membuat ribuan penumpang terlantar di stasiun.

Listrik mati juga berdampak ke jaringan komunikasi. Pelanggan Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo semua berteriak, mereka tidak bisa berkomunikasi atau mengakses internet.

 

Simak artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya