Kisah Gary Dahl, Jadi Miliarder Karena Jualan Batu

Biasanya, miliarder kaya raya karena inovasinya bagi peradaban manusia. Tapi, bagaimana dengan orang yang jadi miliarder berkat jualan batu ini?

oleh Athika Rahma diperbarui 10 Agu 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2019, 18:00 WIB
Gary Dahl, kaya raya berkat jualan batu.
Gary Dahl, kaya raya berkat jualan batu.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar miliarder sukses karena usahanya bisa membantu orang banyak. Sebut saja Mark Zuckerberg yang sukses bikin media sosial Facebook untuk menghubungkan orang, atau Bill Gates yang sukses bikin sistem operasi komputer yang membantu pekerjaan hingga saat ini.

Tapi, bagaimana jadinya kalau ada orang yang kaya raya berkat jualan batu?

Terdengar tak masuk akal, namun benar adanya. Mengutip laman The Minority Mindset, Sabtu (10/8/2019), Gary Dahl melakukan hal yang unik dan tidak biasa dalam mencari uang.

Miliarder ini memperkenalkan batu peliharaan. Berbeda dengan peliharaan lain, batu bernama Pet Rock ini diklaim murah dan cara merawatnya sangat sederhana.

Tentu saja, batu tidak akan meninggalkan kotoran, tidak memerlukan makan dan tidak butuh perhatian khusus layaknya hewan peliharaan pada umumnya. Inilah yang jadi nilai lebih batu peliharaan besutan miliarder ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terjual Hingga USD 15 Juta dan Punya Pelanggan 1 Juta

Pet rock, ide jualan batu untuk orang yang ingin punya peliharaan anti-ribet.
Pet rock, ide jualan batu untuk orang yang ingin punya peliharaan anti-ribet.

Tak disangka, ide nyeleneh ini justru bikin dia kaya raya. Cuma dengan menjualnya sebesar USD 4 saja (tahun 1975), Gahl meraup keuntungan hingga USD 15 juta dan memiliki jumlah pelanggan sebesar 1 juta pada 1975 silam.

Gary Dahl sendiri meninggal dunia tahun 2015. Mantan advertising copywriter ini mengaku mendapat inspirasi dari cerita kanak-kanak populer, Stone Soup, yang bercerita tentang orang yang mengeluh betapa sulitnya mengurus peliharaan mereka.

"Jika tidak ingin repot, mengapa tidak memelihara batu saja?"

Humor ini kemudian dikemas dengan rapi dalam satu bentuk produk yang ternyata laris di pasaran.

Ada hal menarik yang bisa dipetik dari kisah Dahl ini: manusia masih menghakimi seluruh hal lewat tampilan luar. Buktinya, banyak penulis buku yang rela bayar mahal supaya halaman muka buku mereka cantik dan indah.

Dahl menjual emosi, bukan hanya sekadar produk, lewat packaging produknya. Entah emosi lucu, sedih, senang, kuat dan lainnya. Makanya produk batu milik Dahl laku keras di pasaran.

Nah, jika Dahl saja sukses berjualan batu, bagaimana dengan ide bisnis Anda?

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya