Liputan6.com, New York - Zaman sekarang orang sudah tidak perlu ke mal untuk belanja. Artinya, zaman sekarang ada banyak cara untuk menghamburkan uang, bisa e-commerce sampai jasa titip di Instagram.
Tentunya adalah hak setiap orang untuk belanja, baik itu barang ekspor atau impor, tetapi hobi itu bisa berbahaya jika besar pasak daripada tiang.
Advertisement
Baca Juga
Kelakuan shopaholic perlu ditangani bila kamu kecanduan belanja secara kompulsif. Psychology Today menyebut perilaku belanja seperti itu bernama Oniomania, yakni keranjingan belanja sehingga membawa dampak negatif.
Hasilnya bisa membuat utang menumpuk, mengganggu hubungan pribadi, atau berujung pencurian demi memenuhi hasrat memberi barang.
Perilaku belanja secara kompulsif itu bisa saja membuat keluarga atau teman khawatir. Dan itu dapat kamu cegah bila bisa memantau gejalanya.
Bila kamu sudah khawatir terhadap perilaku sendiri saat belanja atau cemas jika ada anggota keluarga yang terjerat perilaku ini, berikut enam tanda orang yang punya masalah belanja kompulsif seperti dilansir The Ladders:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Tergantung ke Jadwal Sales
Sebagian orang sangat kecanduan ke promo menarik. Dulu ada yang namanya kupon belanja, kini cukup menyimpan link untuk mengingat berbagai promo.
Masalahnya itu bisa membuat orang membeli banyak hal tak berguna hanya karena barang itu murah atau gratis. Sebelum tergoda promo, coba tanya diri sendiri apakah kamu butuh barang tersebut. Jika tidak butuh, lebih baik lupakan saja.
Advertisement
2. Bahaya Kartu Kredit dan Promo
Memakai kartu kredit bisa memudahkan lupa diri ketika belanja. Banyak promo juga bisa membuat kamu lupa diri dan membeli sesuatu yang tak kamu butuhkan.
Ambil contoh ketika ada pekan promo dan kamu pergi belanja bersama sahabat. Kamu bisa saja sudah punya daftar ingin membeli apa, tetapi begitu melihat promo menarik lain kamu bisa saja lupa tujuan kamu belanja, belum lagi ketika makan-makan saat belanja, otomatis itu menambah pengeluaran.
3. Email dan SMS Penuh dengan Tawaran Promo
Jika kamu mendaftar ke situs restoran atau department store, kamu pasti sering mendapat tawaran promo. Dan setiap tawaran promo biasanya datang dengan tulisan "promo terbatas" yang memberimu dorongan belanja.
Bila kamu terus-menerus mengecek tawaran yang datang tersebut, serta mengecek kode berbagai kupon, mungkin kamu sudah kecanduan belanja.
Advertisement
4. Tak Bisa Beli Makanan
Apakah hobi makan-makan ketika gajian tetapi kemudian harus makan seadanya atau mie instan sampai gajian berikutnya? Mungkin tidak semuanya pernah begitu.
Namun, jika hidupmu kesulitan karena gajimu cepat habis karena langsung dihamburkan untuk jalan-jalan, makan-makan dan sebagainya, itu bisa menjadi tanda kamu kecanduan belanja.
5. Hidup dari Gaji ke Gaji
Bila hidupmu bergantung pada gajian dan tidak punya tabungan, kamu bisa saja punya masalah belanja. Cobalah buat budget agar bisa mengontrol uang demi keuntunganmu.
Banyak link di internet yang menawarkan cara membuat budget. Salah satunya adalah situs perfectionhangover.com yang memberi saran soal keuangan dan bisnis.
Advertisement
6. Kamu Denial Terhadap Kelakuan Belanjamu
Jika kamu merasa punya masalah kecanduan belanja, jangan langsung cemas atau denial. Tidak ada kata terlambat untuk berubah.
Sekali lagi, banyak informasi di internet untuk mengurangi kecanduan belanja atau berhati-hati terhadap jebakan promo. Ingat, jangan sampai uangmu dikendalikan oleh promo.