Jalan Ajibarang-Banjarnegara Gunakan Aspal Karet

Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Agu 2019, 09:52 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2019, 09:52 WIB
Kementerian PUPR telah memulai penggunaan aspal karet untuk penanganan jalan nasional di seluruh Indonesia.
Kementerian PUPR telah memulai penggunaan aspal karet untuk penanganan jalan nasional di seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai penggunaan aspal karet untuk penanganan jalan nasional di seluruh Indonesia. Ini lantaran aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa.

Pada 2019, ditargetkan 65,56 km jalan nasional menggunakan campuran aspal karet sebanyak 2.542 ton. Berdasarkan asumsi penggunaan karet 7 persen terhadap aspal, maka jumlah karet yang terserap yakni sebanyak 177,95 ton.

Penggunaan aspal karet salah satunya ada pada pengerjaan preservasi Jalan Nasional Lintas Tengah Jawa pada ruas Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara di Jawa Tengah sepanjang 4,8 km dari total yang ditangani 63,03 km.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR pada tahun ini melakukan peningkatan kualitas Jalan Lintas Tengah Jawa yang meliputi pemeliharaan rutin jalan 20,64 km, pemeliharaan rutin kondisi 25,12 km, rehabilitasi mayor 10,87 km, rekonstruksi jalan 0,9 km, pekerjaan holding 10,87 km, dan pemeliharaan jembatan 597,7 km.

Kepala BBPJN VII Akhmad Cahyadi mengatakan, pada pekerjaan preservasi paket ini juga dilakukan rehabilitasi mayor sepanjang 10,5 km yang meliputi perbaikan eksisting, penambalan jalan berlubang, dan pengaspalan jalan 2 lapis.

"Ada 6 ruas yang dikerjakan, dua diantaranya menggunakan pelapisan aspal karet sepanjang 4,8 km. Yakni ruas Sokaraja-Kaliori sepanjang 2,9 km full aspal karet seluruhnya, dan Patikraja-Rawalo sepanjang 1 km dari total panjang 1,9 km, sisanya aspal modified," jelas dia lewat sebuah pernyataan tertulis, Selasa (20/8/2019).

Sebagai informasi, kelebihan campuran aspal karet alam yakni meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur. Penggunaan aspal karet untuk pengaspalan jalan sebelumnya sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi jalan nasional, salah satunya di ruas Ciawi-Sukabumi dan Jalan bts Karawang-Cikampek.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Beton Rigit

Kementerian PUPR  melakukan peningkatan kualitas jalan pada ruas Purwokerto-Patikraja dengan mengganti jalan aspal menjadi beton rigit.
Kementerian PUPR melakukan peningkatan kualitas jalan pada ruas Purwokerto-Patikraja dengan mengganti jalan aspal menjadi beton rigit.

Selain menggunakan aspal karet pada pekerjaan rehabilitasi mayor, Akhmad Cahyadi melanjutkan, BBPJN VII melalui Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Tengah juga melakukan peningkatan kualitas jalan pada ruas Purwokerto-Patikraja dengan mengganti jalan aspal menjadi beton rigit.

"Penanganan Jalur Lintas Tengah Jawa untuk meningkatkan kualitas layanan bagi pengendara karena penghubung antara jalur Lintas Selatan dengan Tol Trans Jawa, dan juga jalur Pantai Utara (Pantura)," ujar dia.

Seluruh pengerjaan konstruksi preservasi jalan ini dilakukan oleh kontraktor PT Satria Buana Pamula Sakti dengan biaya APBN tahun 2019 sebesar Rp 49,7 miliar. Masa pelaksanaan 343 hari kalender sejak kontrak 23 Januari dan ditargetkan selesai 31 Desember 2019. Saat ini, progres seluruh pekerjaan mencapai 57,3 persen atau lebih cepat dari rencana awal sebesar 53 persen.

Selain preservasi jalan, Akhmad Cahyadi menyebutkan, peningkatan kualitas jalan juga dilakukan dengan pembenahan dan pembuatan drainase baru sepanjang 3,6 km. Untuk pembangunan drainase dengan konstruksi baru berada di ruas Purwokerto-Patikraja (350 meter), sedangkan konstruksi beton di Jalan Veteran (250 meter) dan beberapa spot di ruas Purwokerto-Patikraja-Rawalo-Sukoraja-Kaliori sepanjang 3 km.

"Pembangunan drainase jalan yang terhubung dengan sistem drainase lingkungan sangat penting untuk menghindari terjadinya genangan sehingga memperpanjang usia layanan jalan," tuturnya.

 

Penerangan

Lampu tenaga surya di jalan raya
Lampu tenaga surya di jalan raya. Dok: PLN

Adapun sebagian ruas yang tengah dikerjakan telah dilengkapi lampu penerangan menggunakan solar cell, khususnya pada ruas yang melintasi wilayah kota/kabupaten dan titik-titik yang rawan kecelakaan.

Selanjutnya pada 2020, peningkatan ruas yang belum ditangani akan dilanjutkan, seperti melakukan pelebaran untuk jalan dengan lebar kurang dari 7 meter (4,5-5,5 meter) sepanjang 21,7 km. Proyek itu diantaranya dilakukan di ruas Bts Kabupaten Banyumas-Klampok (7 km), Klampok-Bts Kota Banjarnegara (12,8 km), dan ruas Bts Kota Banjarnegara-Bts Kabupaten Wonosobo (1,9 km).

Kemudian juga diusulkan pelebaran jalan pada paket Ajibarang sepanjang 1,8 km, yakni ruas Buntu-Banyumas (800 meter) dan Banyumas-Bts. Kabupaten Banjarnegara (1 km).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya