Liputan6.com, Jakarta - Google menemukan bahwa terdapat sejumlah masalah di dalam sistem keamanan iPhone. Dengan adanya penemuan tersebut, jika mau Google dapat mengklaim beberapa juta dolar AS kepada Apple.
Dalam penelitian keamanan Google, ditemukan beberapa situs berbahaya yang ketika dikunjungi. Situs berbahaya tersebut memungkinkan untuk bisa mengakses data-data yang dimiliki oleh pengguna iPhone.
Dari sana, para peretas dapat memperoleh akses ke dalam beberapa fitur di dalam iPhone. Akses tersebut berupa foto dan aplikasi implan yang bisa menyebabkan kerusakan fatal pada iPhone tanpa pernah memberikan petunjuk bahwa iPhone mereka sedang diserang.
Advertisement
Google menemukan masalah tersebut melalui Project Zero. Project Zero mencatat dalam postingan blognya bahwa ada beberapa situs yang dikunjungi ribuan kali per minggu oleh korban yang sebenarnya tidak mencurigakan sama sekali.
Baca Juga
Menurut Ian Beer, seorang peneliti keamanan di Project Zero, yang dikutip dari therichest, Sabtu (7/9/2019), mengatakan bahwa iPhone setidaknya telah diretas selama dua tahun.
"Yang menjadi korban dan para pemilik ponsel itu telah diserang selama periode setidaknya dua tahun", jelas Ian Beer. Google memberi Apple waktu seminggu untuk memperbaiki masalah tersebut.
Pada dasarnya Apple memiliki salah satu program pembayaran bug bounty (imbalan untuk individu atau kelompok yang sudah menemukan bugs perangkat lunak).
Dalam beberapa kasus hadiah bagi orang yang menemukan kesalahan dalam sistem dapat diberikan imbalan setinggi USD 1 juta atau Rp 14 miliar (1 USD = Rp 14.195)
Sehingga pakar keamanan Google yang membantu menghentikan peretasan tersebut, dapat menerima imbalan sebesar Rp 14 miliar. Selain itu dapat menerima hak istimewa lainnya.
Reporter: Chrismonica