Menko Darmin Jelaskan Penyebab 33 Investor Tak Mau Relokasi Pabrik ke RI

Terdapat 33 perusahaan yang semua berinvestasi di China justru memilih menanamkan modal ke Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Thailand.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2019, 20:20 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 20:20 WIB
14 BUMN dan Investor Sepakat Garap Proyek USD 13,5 Miliar di Indonesia
Menko Perekonomian Darmin Nasution berpidato usai menyaksikan penandatanganan kerja sama Indonesia Investment Forum 2018, Bali, Kamis (11/10). Kerja sama juga menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan penyebab 33 perusahaan yang keluar dari China tak berinvestasi ke Indonesia. 33 perusahaan itu justru memilih menanamkan modal ke Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Thailand.

"Masalah utamanya begini, belakangan ini, katakanlah setahun terakhir, cukup banyak relokasi industri dari China. Itu sedikit sekali ke Indonesia. Sebagian besar Vietnam, Kamboja, Thailand. Indonesia dari China jarang sekali. Ini tunjukkan bahwa ada yang enggak berjalan dengan baik di kita," kata Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Menurut dia, masalah utamanya bukan pada proses perizinan, namun rekomendasi yang diberikan pemerintah Indonesia ke para investor terlalu lama. Jika negara lain hanya membutuhkan tiga hari saja untuk mengeluarkan rekomendasi, di Indonesia investor harus menunggu hingga dua bulan.

"Nah, persoalannya kita kesulitan, bukan karena izin, rekomendasinya 2 bulan baru keluar. Sedangkan dalam Global Value Chain, persoalan seperti itu harus selesai 3 hari," jelas dia.

Untuk itu, Darmin memastikan pemerintah akan menyederhanakan proses perizinan untuk memudahkan investor. Hal ini pun sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kita harus review habis-habisan, dan pangkas habis-habisan. Kalau dulu 16 Paket, kita tidak ubah izin namun caranya kita sederhanakan," ucap Darmin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kata Jokowi

Jokowi Rapat Bareng Menteri Kabinet Kerja
Presiden Jokowi saat akan memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Proyek Strategis Nasional, Jakarta, Senin (16/4). Jokowi mengatakan proyek strategis nasional yang mulai dikerjakan pada 2018 agar segera dieksekusi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para menterinya untuk melayani para investor yang akan masuk ke Indonesia. Menurut dia, kehadiran para investor asing sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampak ekonomi global.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa ada beberapa investor yang sebelumnya ingin berinvestasi di Indonesia. Namun, hingga kini belum terealisasi. Padahal, kata dia, nilai investasinya besar.

Jokowi mencatat bahwa 33 perusahaan yang keluar dari Cina memilih untuk berinvestasi di Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Dia meyakini bahwa ada persoalan serius sehingga para investor tak ada yang berinvestasi di Indonesia.

"Tidak ada yang ke Indonesia. Tolong ini digarisbawahi. Hati-hati, berarti kita punya persoalan yang harus kita selesaikan," jelas dia.

Untuk itu, Jokowi meminta agar seluruh kementerian mulai menyederhakan regulasi untuk mendorong para investor masuk ke Indonesia. Sebab, foreign direct investment (FDI) atau penanaman modal asing adalah solusi untuk mencegah dampak perlambatan ekonomi global.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya