AS-China Mau Berunding Oktober, Akhiri Perang Dagang?

Dua negara dengan ekonomi terbesar itu akan bertemu kembali pada Oktober 2019 di Washington DC, AS.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Sep 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 17:00 WIB
20170406-Donald Trump Bertemu dengan Xi Jinping di Florida-AP
Presiden AS, Donald Trump menjabat tangan Presiden China, Xi Jinping saat jamuan makan malam di resor Mar a Lago, Florida, Kamis (6/4). Kedua pemimpin negara tersebut diagendakan akan menghabiskan waktu bersama secara privat. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Jakarta - Usai bersitegang, Amerika Serikat (AS) dan China berencana akan memulai perundingan demi menyelesaikan perang dagang yang saat ini mengkhawatirkan banyak pihak.

Mengutip laman AFP, Jumat (06/09/2019), dua negara dengan ekonomi terbesar itu akan bertemu kembali pada Oktober 2019 di Washington DC, AS.

Meski dalam keterangan resmi Kementerian Perdagangan China disebutkan bahwa pertemuan akan digelar bulan ini, namun Wakil Perdana Menteri China, Liu He, Perwakilan Dagang AS Robert Lightnizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin memutuskan untuk menundanya.

"Para petinggi kedua negara memutuskan untuk bekerja sama dan mencapai kondisi yang menguntungkan satu sama lain. Kedua pihak juga akan menjaga komunikasi yang erat," demikian pernyataan Kementerian Perdagangan China.

Sejak AS memberlakukan tarif impor tambahan pada 1 September kemarin, China melakukan pembalasan sehingga banyak pihak yang pasrah dengan datangnya skenario terburuk akibat perang dagang; resesi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Trump: Bisnis, Pekerjaan dan Uang China Akan Hilang

Presiden Amerka Serikat (AS) Donald Trump siap meluncurkan sanksi paling berat terhadap Iran, Senn, 5 November 2018  (AFP).
Presiden Amerka Serikat (AS) Donald Trump siap meluncurkan sanksi paling berat terhadap Iran, Senn, 5 November 2018 (AFP).

Presiden AS Donald Trump bahkan sempat marah dengan kebijakan China memberlakukan tarif pada produk AS, menyebut bahwa rantai pasokan China akan hancur serta bisnis, pekerjaan dan uang mereka akan hilang.

Bahkan, dirinya sempat ingin menggandakan tarif impor pada barang China untuk kesekian kalinya karena China melaporkan AS ke World Trade Organization (WTO).

Dampak perang dagang yang sudah berlangsung kurang lebih dua tahun ini akhirnya terlihat jua. Ekonomi global mengalami pelambatan dan sektor manufaktur AS melemah untuk pertama kalinya di bulan Agustus dalam 3 tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya