Liputan6.com, Jakarta - Tawuran terjadi di perlintasan stasiun kereta Manggarai, Jakarta Selatan, pada Rabu kemarin. Peristiwa tersebut menyebabkan layanan KRL Commuter Line terhenti selama dua jam. Dampak selajutnya adalah terjadi penumpukan penumpang di beberapa stasiun.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI selaku operator kereta KRL Commuter Line menyampaikan bahwa tawuran kasus tersebut tidak sampai memberikan kerugian material baik dari sisi pendapatan perusahaan maupun kerusakan aset perusahaan.
Advertisement
Baca Juga
"Secara prinsip sih sebenarnya tidak ada, hanya keterlambatan aja ya. Karena setelah itu kan terbuka lagi, dan mereka (penumpang) jalan lagi," ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Jakarta, Sabtu (7/9/2019).
Edi meneruskan, tawuran itu juga rupanya belum sampai merusak aset-aset milik PT KAI di sekitar lokasi kejadian.
"Kalau kerusakan sampai sekarang enggak. Kalau ada yang bakar-bakar itu yang kita takutkan, karena mereka sudah mulai pakai molotov kan ya. Ini kalau bisa aset-aset kita jangan sampai ada yang rusak," tuturnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jangan Terulang
Namun, ia berharap kejadian serupa ke depannya tidak akan terulang lagi. Sebab, lanjutnya, itu akan menyulitkan para penumpang KRL yang dalam sehari bisa mengangkut sebanyak 1,154 juta orang.
"Yang pasti bahwa kalau tawuran itu terjadi dan ini berkali-kali pasti menganggu jalannya kereta api, utamanya KRL, karena semua kereta api tuh akan tersendat," pinta dia.
"Kita berharap masyarakat sadar betul bahwa area itu area yang berbahaya. Karena kalau KRL itu nanti tidak diberhentikan, itu ada yang celaka," dia menandaskan.
Advertisement
Tawuran di Manggarai Sudah 2 Hari, Ini Kronologinya
Sebelumnya, tawuran kembali pecah di Kawasan Manngatrai, Jakarta Pusat. Tawuran yang melibatkan warga Tenggulun, Jakarta Pusat dengan warga Manggarai, Jakarta Selatan ini terjadi pada sore hari.
Saprudin (53) mengatakan, tawuran antar dua kelompok warga tersebut sudah dua hari berturut-turut dilakukan. Karena, sebelumnya mereka melakukan aksi tawuran pada Selasa 3 September sekitar pukul 15.00 WIB dan hari ini Rabu (4/9/2019) dilakukan sekitar pukul 16.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
"Ini tawuran sudah dua kali, kemarin kan mereka pada tawuran juga. Kalau kemarin dari jam 3 sore sampai jam 4 sore," kata Saprudin kepada merdeka.com di lokasi kejadian, Jakarta Selatan, Rabu.
Bapak lima orang anak ini menyebut, polisi sudah berada di lokasi sebelum terjadinya bentrokan antardua kampung tersebut. "Padahal di situ (Pos Polisi) ada polisinya, tapi pada enggak takut itu," sebutnya.
Bukan hanya melemparkan batu saja, mereka yang terlibat tawuran ini juga menggunakan sejumlah senjata tajam. "Bukan cuma lemparan batu doang, tapi ada juga yang bawa sajam kaya celurit. Tadi aja ada yang bawa," ujar warga asal Garut.
Ketika terjadinya tawuran, Saprudin mengaku, masih berani berjualan bakso cuanki di pintu masuk Pasar Raya Manggarai, Jakarta Selatan.
"Pas ada tembakan gas air mata, saya sama sebagian orang langsung masuk ke dalam Rumah Sakit (Agung). Tapi ada juga yang tetep lihat, pakai odol," ungkapnya.
Kronologi Tawuran
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama mengatakan, tawuran dilakukan warga Magazen Manggarai Selatan Jakarta Selatan dengan warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat. Tawuran itu terjadi sekitar pukul 16.41 WIB.
Saat itu, warga Magazen Kelurahan Manggarai Selatan tiba-tiba saja datang menyerang melalui Stasiun Manggarai dengan menggunakan petasan dan batu. Akibatnya, tawuran pun terjadi diatas jalur kereta api Stasiun Manggarai.
"Pada saat para unsur Muspika dan Muspikel mau mengadakan pertemuan di JPO Jayakarta Menteng Tenggulun, tiba-tiba warga dari Magazen kelurahan Manggarai Selatan menyerang melalui stasiun Manggarai," kata Bastoni saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (4/9).
Bastoni menjelaskan, tawuran di atas rel kereta dapat dihentikan sekitar pukul 17.05 dengan menembakan gas air mata oleh pihaknya dan warga bisa didorong untuk kembali ke rumah mereka.
Lalu, sekitar pukul 17.07 WIB, tawuran kembali pecah di JPO Jayakarta. Sekira pukul 17.20 WIB, massa bisa dihalau oleh petugas dari Polsek Metro Menteng dibantu anggota Koramil 01 Menteng.
"Massa didorong kembali ke wilayah masing-masing," jelasnya.
Bastoni memastikan sekitar pukul 17.40 WIB, situasi aman dan kondusif. Sejauh ini kerugian masih nihil.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Andi Sinjaya mengaku, anggotanya masih tetap berjaga meski sudah kondusif. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang.
"Iya, sementara tidak ada (yang diamankan). Situasi sudah kondusif dan anggota Polres dan Polsek masih standby di lokasi," ujar Andi.
Advertisement