Liputan6.com, Jakarta - Nampaknya, berinvestasi di ranah teknologi menjadi tren bagi miliarder sekarang. Buktinya, salah satu orang kaya China, Li Shufu ingin terlibat dalam pengembangan transportasi canggih.
Mengutip laman Forbes, Minggu (15/09/2019), miliarder ini berinvestasi sebesar USD 55 juta alias Rp 773 miliar (kurs Rp 14.058) melalui perusahaannya, Zhejiang Geely Holding Group.
Investasi ini digunakan untuk bekerja sama dengan Volocopter Jerman, mengembangkan taksi udara. Li Shufu sendiri sudah membangun Geely dan Volvo, dua perusahaan otomotif miliknya.
Advertisement
Baca Juga
"Geely sekarang bertransformasi dari pabrik otomotif konvesional jadi pabrik otomotif berteknologi," ujar sang miliarder dalam sebuah keterangan resmi.
Dua tahun lalu, Geely telah membeli perusahaan mobil terbang asal Massachussetss, Terrafugia. Perusahaan mobil Jerman, Daimler juga sebelumnya telah turut andil dalam pendanaan seri C untuk Volocopter. Sebagai informasi, Geely punya 9,7 persen saham di Daimler.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kembangkan Prototipe Taksi Terbang Anyar
Volocopter sendiri sedang mengembangkan prototip kendaraan taksi terbang anyar yang dinamakan VoloCity. VoloCity dirancang untuk kuat mengangkut dua penumpang dengan tas tangan. Taksi terbang ini bisa berjalan maksimal sampai jarak 21,5 mil dengan kecepatan udara 68 mph. VoloCity ditargetkan akan terbang 3 tahun yang akan datang.
Nantinya di China, Geely dan Volocopter akan mempercayakan proyek pengerjaan taksi terbang ini dengan bantuan EHang, perusahaan yang lebih dulu berhasil mengembangkan taksi otomatis dengan dua kursi dan ditenagai 8 rotor.
Dikabarkan, perusahaan sudah membicarakan rencana pengembangan taksi ini bulan lalu. Peluncuran pilot project ini diperkirakan dilakukan akhir tahun ini atau 2020 mendatang.
Advertisement