Karya Insinyur Indonesia Harus Bermanfaat Bagi Banyak Orang

Karya-karya insinyur dalam negeri haruslah kompetitif dan menjadi manfaat bagi orang banyak.

oleh Bawono Yadika diperbarui 11 Sep 2019, 18:15 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2019, 18:15 WIB
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengatakan, visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan fokus untuk membangun sumber daya manusia (SDM) merupakan panggilan bagi insinyur Indonesia untuk berkontribusi.

Menurut dia, karya-karya insinyur dalam negeri haruslah kompetitif dan menjadi manfaat bagi orang banyak. Demikian ia sampaikan saat Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN ke-37 (Cafeo37) di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

"Ketika seruas jalan tol bisa membuat seorang ayah lebih cepat pulang ke rumah, ketika sebuah bendungan bisa membuat ribuan petak sawah tak lagi kekurangan air, ketika kereta cepat bisa mempermudah hidup jutaan penggunanya,” ujar Heru.

Heru yang juga Chairman ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) ini, membenarkan pernyataan Jokowi bahwa perubahan kedepan semakin cepat dan revolusi teknologi bergerak pesat.

“Tidak ada pilihan, Indonesia harus berlari kencang mengejar gelombang perubahan. Kami menyadari sumber daya manusia unggul menjadi kunci penting dari perubahan itu, karena inovasi yang hebat tidak akan lahir dari Ini bukan hal mudah,” kata dia.

Heru menyadari mencetak SDM unggul harus dimulai dari sebuah data base, sehingga peta kekuatan dapat diketahui. “Bukankah data lebih mahal dari minyak?” paparnya.

 

Data Base

Rombongan para insinyur berstatus CPNS ini sengaja dilepas untuk menjadi tenaga pendamping bagi masyarakat Lombok dalam membangun rumah kualitas tahan gempa. Foto: Liputan6.com/Maulandy
Rombongan para insinyur berstatus CPNS ini sengaja dilepas untuk menjadi tenaga pendamping bagi masyarakat Lombok dalam membangun rumah kualitas tahan gempa. Foto: Liputan6.com/Maulandy

Heru melanjutkan, PII kini tengah membuat database keinsinyuran setelah Presiden menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsiyuran.

“Inilah pintu masuk kami untuk menyusun database keinsinyuran pertama di indonesia yang akan berisikan lebih dari 1 juta talenta-talenta terbaik bangsa. Tentu nama bapak Ir. Joko widodo ada di dalamnya, lengkap dengan klasifikasi dan standar kompetensinya,” jelas Heru.

Adapun database ini, kata Heru, diharapkan bisa menjadi sumbangsih PII yang nantinya bisa disinergikan dengan pusat manajemen talenta yang akan dibuat Pemerintah.

“Jadi yang bagian SDM keinsinyuran, kami siap rampungkan,” tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya