Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) melistriki 1.233 keluarga di tiga desa di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. Para pelanggan yang tinggal di daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) ini mendapatkan bantuan sambungan listrik gratis.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, listrik yang dinikmati oleh warga tiga desa itu adalah listrik energi terbarukan.Yaitu Pembangkit Listrik Biomassa (PLTBm) berbahan bakar bambu yang dioperasikan pada tiap desa dengan total kapasitas 700 kilo Watt (kW).
Advertisement
Baca Juga
"Energi terbarukannya adalah biomassa berbasis bambu. Saya sangat harapkan warga di pulau Siberut khususnya di tiga desa yang sudah tersambung dengan PLTBm ini bisa memanfaatkan dengan menjadi petani atau yang menyediakan bambu," kata Bambang, di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Adapun tiga desa yang mendapat Sambungan listrik dari PLTBm adalah, Desa Saliguma dengan 388 pelanggankapasitas PLTBm 250 kW, Desa Madobag 579 pelanggan dengan kapasitas PLTBm 300 kW, Desa Matotonan 266 pelanggan dengan kapasitas PLTBm 150 kW.
Proyek pembangkit ini merupakan hibah dari Millenium Chalenge Corporation (MCC) Kementerian PPN/Bappenas yang diserahterimakan ke Pemerintah Kabupaten Mentawai. Pengelolaanya dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Kemakmuran Mentawai bekerja sama dengan PLN.
"Ke depan kami mengharapkan pemerintah daerah maupun ESDM lewat Dirjen EBTKE menggandakan atau memperbanyak pemangkit seperti ini tidak hanya di Mentawai tapi di seluruh Indonesia," tutur Bambang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rencana Interkoneksi
Sementara itu, PLN sebagai mitra kerja sama Perusahaan Daerah mendukung beroperasinya PLTBm dengan rencana menghubungkan sistem kelistrikan di Pulau Siberut dengan pembangkit mesin diesel PLN.
"Untuk meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan di Pulau Siberut ini, maka kedepan kami berencana untuk meng-interkoneksikan PLTBm Madobag ke PLTD Meileppet dan PLTBm Matotonan dengan PLTD Peipei," jelas Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto.
Rencana interkoneksi dapat segera terlaksana bila insfrastruktur jalan sudah ada.
"Sehingga kami mohon bantuan serta dukungan dari bapak Gubernur dan Bapak Bupati terkait infrastruktur jalan ini, sehingga sistem kelistrikan di Pulau Siberut ini dapat menjadi lebih andal lagi," tandasnya.
Advertisement