Seluruh Desa di Natuna Kini Nikmati Pasokan Listrik

Sejak program 35 ribu MW dicanangkan, elektrifikasi di Kabupaten Natuna meningkat hingga mencapai 97 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Sep 2019, 13:14 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 13:14 WIB
Karyawan PT PLN (Persero) tengah memasang meteran listrik di salah satu rumah warga Natuna, Kepulauan Riau. (Foto: Humas PLN)
Karyawan PT PLN (Persero) tengah memasang meteran listrik di salah satu rumah warga Natuna, Kepulauan Riau. (Foto: Humas PLN)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah meningkatkan pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) di Natuna, sehingga dapat meningkatkan kedaulatan dan kesejahteraan wilayah perbatasan.

Vice Presiden Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, Kabupaten Natuna yang mempunyai 154 pulau dengan 27 pulau berpenghuni, saat 2014 baru ada empat pulau saja yang terlistrik, yakni Natuna, Sedanau, Midai, dan Serasan dan 44 desa dari 76 desa yang ada warganya menikmati listrik PLN dengan rasio elektrifikasi sebesar 63 persen.

Namun semenjak program 35 ribu Mega Watt (MW) dicanangkan sebagai Nawa Cita Jokowi, kini elektrifikasi di Kabupaten Natuna meningkat hingga mencapai 97 persen. Hal ini ditandai dengan menyelesaikan penambahan infrastruktur kelistrikan di 10 pulau terdepan dan terluar, antara lain pulau Subi, Laut , Sabang Mawang, Tanjung Kumbik, Sededap, Panjang, Kerdau, Batu Berian, Seluan, Selaut , dan 32 desa.

"Artinya saat ini seluruh desa di kabupaten Natuna telah menikmati listrik PLN," kata Dwi, di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Hadirnya listrik di sepuluh pulau tersebar di Kabupaten Natuna, sesuai dengan cita-cita mewujudkan SDM Unggul karena listrik bisa meningkatkan geliat ekonomi dan sosial suatu daerah, juga berkontribusi tidak langsung terhadap pendidikan setempat.

Menurut Dwi, meski tantangan dan hambatan untuk melistriki 10 pulau dan penambahan 32 desa tidaklah mudah, dengan semangat dan energi optimisme PLN serta kerjasama yang baik dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, upaya untuk mewujudkan elektrifikasi di pulau terdepan dan terluar sebagai perbatasan negara secara nyata dapat diwujudkan.

Selain itu,dalam rangka ikut serta berkontribusi menjaga kedaulatan negara PLN siapkan infrastruktur kelistrikan di Pulau Sakatung yang terletak di ujung utara Natuna sebagai pulau terdepan batas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memberikan penerangan penjagaan di batas Negara.

"Meski daya terpasang listrik yang disiapkan untuk melistriki pulau Sakatung tidaklah besar, saya optimis untuk saat ini cukup membantu memberikan cahaya penerangan dimalam hari sehingga satuan tugas pengamanan tapal batas negara bertugas semakin lancar dan tidak lagi harus meluangkan waktunya untuk mengoperasikan gensetnya karena pasokan listrik sudah dioperasikan oleh petugas PLN yang dinas di Pulau Sakatung," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Aksi Pegawai PLN Gotong Royong Pikul Tiang Listrik demi Terangi Natuna

Minimnya infrastruktur membuat karyawan PLN harus memikul tiang-tiang listrik seberat ratusan kilogram (kg) untuk bisa menerangi wilayah di Natuna, (Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)
Minimnya infrastruktur membuat karyawan PLN harus memikul tiang-tiang listrik seberat ratusan kilogram (kg) untuk bisa menerangi wilayah di Natuna, (Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)

PLN telah melistriki 13 desa di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Selasa, 29 Mei 2018. Ke-13 desa yang berhasil dilistriki PLN, yaitu Desa Pulau Tiga, Tanjung Kumbik Utara, Setumuk, Selading, Sabang Mawang Barat, Tanjung Batang, Kadur, Tanjung Pala, Meliah, Terayak, Meliah Selatan, Subi Besar dan Subi Timur.

Tak hanya itu, PLN juga meningkatkan jam nyala menjadi 24 jam di enam lokasi di Kabupaten Natuna, yakni Pulau Laut, Pulau Serasan, Pulau Midai, Pulau Subi, Pulau Tiga dan Sistem Listrik Klarik kecamatan Bungguran Utara yang berada di Pulau Natuna Besar.

Untuk melistriki desa-desa tersebut bukanlah perkara mudah, mengingat medan yang harus dilalui PLN cukup sulit. Bahkan, minimnya infrastruktur membuat karyawan PLN harus memikul tiang-tiang listrik seberat ratusan kilogram (kg).

"Medannya cukup sulit, jalannya terbatas dan angkutan juga terbatas, maka pegawai PLN angkut secara gotong royong dengan memikul dan pakai gerobak, " kata Direktur Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto di Desa Sabang Mawang,  Pulau Tiga, Kabupaten Natuna.

Untuk melistriki desa di Natuna ada tiga jenis tiang besi yang dibutuhkan yaitu:

1. Tiang besi jaringan tegangan menengah 20 KV adalah panjang 12 meter dengan kekuatan 200 daN dan berat 342 Kg.

2. Tiang besi jaringan tegangan rendah 220V/380V, panjang 9 meter dengan kekuatan 200 daN dan berat 233 Kg.

3. Tiang besi jaringan tegangan menengah 20 KV (Konstruksi Portal) panjang 13 meter dengan kekuatan 350 daN dan berat 581 Kg. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya