Liputan6.com, Jakarta Miliarder Richard Branson yang sempat mengidap disleksia mengaku bahwa kondisinya mengambil peran untuk kesuksesannya saat ini. Orang-orang yang memiliki kondisi sejenis dinilai mempunyai "keterampilan masa depan."
Branson mengatakan salah satu kekuatan penting yang sering dimiliki penderita disleksia adalah imajinasinya yang jelas. Tercatat beberapa orang-orang sukses lainnya yaitu Thomas Edison, Henry Ford, dan Steve Jobs.
"Itu (disleksia) membantu saya berpikir secara luas tetapi membuat pesan dengan sederhana," jelas Richard Branson yang dikutip dari laman CNBC, Rabu (9/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pendiri Virgin Group menambahkan bahwa keterampilan yang menyangkut disleksia mungkin akan sangat dibutuhkan di dunia kerja baru.
Laporan tahun 2018 yang disusun oleh Accountancy Giant EY mengklaim bahwa penderita disleksia memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk tempat kerja di masa depan.
Pengidap disleksia memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah. "Pemecahan masalah, kreativitas, dan imajinasi akan diminati dengan munculnya AI (kercerdasan buatan) dan otomatisasi," tambah Richard.
Reporter: Chrismonica
Â
Saksikan video di bawah ini:
Mark Zuckerberg: Tidak Ada yang Layak Menjadi Miliarder
Chief Executive Officer Facebook, Mark Zuckerberg yang merupakan orang terkaya kelima di dunia mengaku bahwa seharusnya tidak ada yang berhak memiliki uang begitu banyak.
Ini merupakan respons dia atas pernyataan calon presiden Amerika Serikat, Bernie Sanders, yang menilai jika miliarder seharusnya tidak boleh ada.
Tidak lama kemudian Bernie Sanders mengeluarkan proposal untuk menambahkan pajak bagi miliarder. "Hal tersebut untuk membidik akumulasi kekayaan, bukan hanya pendapatan," ungkap Bernie.
Dengan kekayaan sebesar lebih dari USD 69 miliar atau Rp 975 triliun (1 USD = Rp 14.133), membuat banyak orang menantikan komentarZuckerberg atas pernyataan Bernie Sanders tersebut.
Tanpa disangka Mark memberikan tanggapan yang sama dengan Bernie Sanders.
"Tidak ada yang pantas mendapatkan uang sebanyak itu. Saya pikir jika Anda melakukan sesuatu yang baik, Anda mendapatkan imbalan, tetapi saya pikir beberapa kekayaan ada yang tidak masuk akal," jelas Mark Zuckerberg seperti melansir dari Bloomberg, Sabtu (5/10/2019)
Advertisement