Liputan6.com, Jakarta - Rektor UI Periode 2019-2014 Prof. Ari Kuncoro angkat suara terkait kesediaan Nadiem Makarim sebagai menteri di era Joko Widodo jilid II.
Kata dia, kinerja Nadiem Makarim sudah teruji lewat menakhodai perusahaan besar sekelas Gojek. Selain itu, reputasi Nadiem menurut dia juga sudah terbukti sebagai jebolan dari Universitas Harvard.
"Sekarang masyarakat sudah bisa membentuk ekspektasi terhadap pemerintahan dan membentuk tingkah laku. Ini adalah suatu bentuk aplikasi dari kredibilitas," tuturnya di Gedung BEI, Senin (21/10/2019).
Advertisement
"Selain itu figur kan juga perlu dilihat bibit, bobot, bebetnya. Kenapa harus Nadiem? Dia tamatan Harvard, ivy league education. Dia juga punya bisnis Gojek," tambah dia.
Kuncoro bilang, latar belakang Nadiem sebagai pengusaha akan membantu menelurkan kebijakan-kebijakan kreatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang.
"Figur ini akan menuntun ekspektasi masyarakat ke arah aksi, karena sudah ada bukti empirisnya. Mereka akan membentuk ekspektasi yang baik. Yang ditunggu juga turunan-turunan kebijakanya. Harus cepat buat kebijakan karena zaman sekarang ditentukan lewat informasi yang datang dengan cepat juga," ujarnya.
Selain itu, sosok Nadiem Makarim juga dinilai dapat meningkatkan kepercayaan investor asing untuk datang ke pasar domestik.
"Investor-investor bisa melirik Indonesia dengan pendekatan door to door karena sosok orangnya," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Nadiem Makarim Datang ke Istana Pakai Kemeja Putih
Jelang pengumuman menteri Kabinet Kerja Jilid II, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memanggil founder Gojek, Nadiem Makarim, ke Istana.
Dengan mengenakan kemeja putih, Nadiem Makarim datang ke Istana sekitar pukul 10.18 WIB. Nadiem mengaku ke Istana karena dipanggil Presiden Jokowi.
"Saya dipanggil Presiden," kata Nadiem di Istana, Senin (21/10/2019).
Namun, Nadiem Makarim enggan mengatakan tujuan dia datang ke Istana.
"Nanti, tunggu Presiden saja," kata Nadiem Makarim.
Advertisement