Liputan6.com, Jakarta - Edhy Prabowo mengaku menjalankan tugas seperti biasa di hari pertama kerja sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP). Dia mengajak pejabat dirjen berdiskusi persoalan internal KKP.
“Tadi pagi jam 7 kita diskusi-lah. Saya mau mendalami permasalahan-permasalahan yang ada,“ ungkap Edhy di Istana Negara Jakarta, Kamis (24/10).
Advertisement
Baca Juga
Dari hasil diskusi, politikus Partai Gerindra ini mendapat informasi bahwa ada 151 pos di KKP yang belum diisi eselon 1 sampai IV. Edhy berjanji segera mengisi kekosongan pos tersebut.
“Ini mau saya segera angkat, karena gimana kan kita mau kerja kalau kosong, berarti kan mengurangi kinerja,” ucapnya.
Edhy tak ingin kesalahan yang terjadi pada masa jabatan menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti, terulang. Dia bertekad membenahi seluruh permasalah yang belum diselesaikan di KKP.
“Setelah ini sambil berjalan saya akan terus mendalami permasalahan-permasalahan lain, terutama masalah ikan tangkap, budi daya, keramba jaring apung yang ada di tiga titik itu gagal dan sebagainya,” jelasnya.
“Arus cari jalan keluar, jalan tengah. Saya enggak fokus di masalahnya, saya fokus di jalan keluarnya,” ucap Edhy Prabowo.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri KKP Edhy Prabowo: Saya Masuk Kantor Bu Susi Kok Pada Diam
Resmi menggantikan posisi Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo merasa canggung saat berada di ruangan Susi. Ia juga sempat melontarkan candaan saat memberikan sambutan.
"Saya masuk kok pada diem semua. Saya enggak diterima atau gimana ya, kok kayak nggak biasanya. Waktu saya Ketua Komisi Empat happy sekali, sekarang saya datang sebagai Menteri KKP kok pada diem semua. Eggak suka saya ada di sini atau enggak enak ada Bu Susi," ujar Edhy Prabowo di kantor KKP, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Edhy lalu menambahkan untuk tidak memperlakukannya secara spesial. Sebab, dia dan Susi sama saja dan tidak ada bedanya. Sekarang, yang terpenting bagi Edhy adalah melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Susi selama ini.
"Jangan ada perlakuan yang luar biasa kepada saya. Saya mendapat mandat lebih besar sebagai menteri. Tugas kita sama, tugas kita melanjutkan pembelaan kepada nelayan-nelayan kita di sektor perikanan. Kita bekerja bahu-membahu, bekerja sama. Enggak ada waktu kita membicarakan masa lalu, kita menatap masa depan," tambahnya.
Advertisement
Memantau Kinerja Susi Pudjiastuti
Edhy mengatakan, selama ini ia sudah memantau kerja Susi selama masih berada di Komisi IV DPR RI. Menurutnya, selalu ada kelebihan dan kekurangan dalam setiap kepemimpinan. Namun, dia mengakui banyak kelebihan luar biasa yang telah dilakukan Susi selama lima tahun ini.
Mengenai masalah penenggelaman kapal yang menjadi sorotan kerja Susi Pudjiastuti selama ini, Edhy Prabowo mengatakan tidak akan gegabah dalam hal ini. Dia pun akan mendalami kepada ahlinya.
"Saya tidak akan gegabah mengambil keputusan karena saya akan tanya ke ahlinya. Saya kira Ibu Susi menenggelamkan bukan hanya menenggelamkan saja," ucapnya.