Kemenkeu Terbitkan Surat Utang Valas USD 1 Miliar

Pemerintah terbitkan Surat Utang Negara dalam dua valuta asing (dual-currency) berdenominasi USD dan Euro.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2019, 12:57 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2019, 12:57 WIB
20151101-Penyimpanan Uang-Jakarta
Tumpukan uang di ruang penyimpanan uang BNI, Jakarta, Senin (2/11/2015). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan dengan nilai di atas Rp2 M pada bulan September mengalami peningkatan . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jokowi melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua valuta asing (dual-currency) berdenominasi USD dan Euro. Masing-masing sebesar USD 1 miliar untuk tenor 30 tahun dan EUR 1 miliar untuk tenor 12 tahun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan penerbitan SUN ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s dan BBB dari Fitch.

"Tenor Euro bonds 12 tahun dan USD bonds 30 tahun. Jatuh tempo masing-masing 30 Oktober 2031 dan 30 Oktober 2049. Tingkat kupon masing-masing 1,400 persen dan 3,700 persen. Sementara yield untuk Euro Bonds 1,412 persen dan USD Bonds 3,750 persen," ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (25/10).

 

Transaksi kali ini merupakan penerbitan SUN dengan format SEC-Registered Shelf yang keempat kalinya untuk seri SUN valuta asing berdenominasi USD Bonds dan yang ketiga kalinya untuk Surat Utang Negara valuta asing dengan mata uang Euro (Euro Bonds).

Penerbitan SUN dual-currency ini dilaksanakan pada momentum yang tepat dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil, menjaga kecukupan likuiditas dalam negeri, serta respon positif atas pelaksanaan pelantikan Presiden dan pembentukan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Selain itu, penerbitan ini ditujukan untuk mengantisipasi adanya potensi pelebaran defisit APBN Tahun Anggaran 2019 yang diperkirakan dalam kisaran 2,0 persen-2,2 persen. Langkah ini juga sebagai implementasi kebijakan counter-cyclical untuk merespon kondisi ekonomi domestik dan global, namun dengan tetap menjaga kinerja penerimaan dan kualitas belanja.

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tenor Surat Utang

utang-indonesia-121106b.jpg
Ilustrasi Utang

Transaksi SUN dalam mata uang USD bertenor 30 tahun kali ini menjadi penerbitan dengan yield dan spread terendah sepanjang sejarah penerbitan SUN dalam mata uang USD untuk tenor 30 tahun.

Yield terendah pada penerbitan sebelumnya terjadi pada bulan Desember 2017 dengan yield obligasi US Dollar 30 tahun sebesar 4,4 persen. Sementara itu, pada penerbitan kali ini, yield-nya turun menjadi sebesar 3,75 persen. Spread over US Treasury terendah untuk tenor 30 tahun sebesar 150,7 bps.

Transaksi SUN dalam denominasi Euro bertenor 12 tahun kali ini juga menjadi penerbitan dengan yield dan spread over Euro mid-swap terendah. Yield dan spread over mid-swap ini bahkan lebih rendah dibandingkan yield dan spread over mid-swap untuk tenor 7 tahun yang diterbitkan pada Juni 2019 yang berada pada level 1,487 persen dan 145bps.

Sedangkan pada penerbitan kali ini, yield dan spread over midswap bonds tenor 12 tahun berada pada level 1,412 persen dan 130 bps. Untuk penerbitan USD Bonds, final price guidance mengetat hingga 35bps dari initial price guidance.

Sementara untuk Euro terjadi pengetatan hingga 30bps dari initial price guidance. Atas pengetatan ini maka level yield penerbitan USD Bonds maupun Euro Bonds lebih rendah dari fair value yield penerbitan bonds tersebut (inside the curve) sebesar masing-masing 6bps.

Penerbitan kedua seri SUN ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah BNP Paribas, Citigroup, Goldman Sachs, Mandiri Securities, dan Standard Chartered Bank. Sementara itu, yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya