Produsen Kapal Batamec Shipyard Resmi jadi PMDN

Batamec Shipyard yang semula berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) kini resmi menjadi galangan kapal berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

oleh Septian Deny diperbarui 25 Okt 2019, 16:16 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2019, 16:16 WIB
PT Batamec Shipyard.
PT Batamec Shipyard.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha asal Indonesia, Maya Miranda Ambarsari, resmi mengakuisisi kepemilikan saham perusahaan galangan kapal PT Batamec Shipyard.

Dengan diambil alihnya kepemilkan saham tersebut, Batamec Shipyard yang semula berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) kini resmi menjadi galangan kapal berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Batamec Shipyard yang sudah berdiri sejak 1985 ini, merupakan salah satu perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang pembangunan kapal baru, perbaikan dan konversi kapal.

“Setelah lebih dari 35 tahun menjadi PMA, akhirnya PT Batamec Shipyard resmi menjadi perusahaan milik anak bangsa. Perusahaan lokal dengan skala internasional,” ujar Pemilik dan Presiden Direktur PT Batamec Shipyard dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (25/10/2019).

 

PT Batamec memiliki berbagai fasilitas lengkap untuk pembuatan dan perbaikan kapal. Yakni berdiri di atas lahan sekitar 70 hektare dengan fasilitas seperti graving dock yang sudah dilengkapi 2 grantry crane berkapasitas 160 ton dan tinggi 32 meter.

Perusahaan yang berlokasi di Batam ini telah menerima penghargaan ISO 9001:2008 tentang sistem manajemen berkualitas, serta sistem keamanan dan kesehatan dari BS OHSAS 18001:2007, serta sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004.

Pengusaha berusia 46 tahun ini mengatakan keinginannya mengakuisisi bisnis tersebut karena dia optimistis dengan prospek usaha di bidang perkapalan. Apalagi, Indonesia sebagai negara maritim tentu saja membutuhkan kapal-kapal terbaik yang diproduksi oleh anak bangsa.

“Saya melihat Batamec bisa menjadi market leader untuk perusahaan galangan kapal di Indonesia. Dengan pengalaman yang sudah lebih dari 35 tahun sejak berdiri pada 1984, Batamec sudah memiliki sistem kerja, produksi, dan men power yang sangat professional sehingga mampu memproduksi kapal-kapal terbaik,” ujar Maya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Miliki 500 Karyawan

Menengok Tempat Perbaikan Kapal Nelayan di Myanmar
Para pekerja saat memperbaiki sebuah kapal di galangan kapal di tepi Sungai Yangon, yang terletak di pinggiran Yangon, Myanmar (30/7/2019). (AFP Phot/Sai Aung Main)

Maya mengatakan bahwa keputusannya untuk mengambil alih kepemilkan saham Batamec bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata, tetapi sebagai kesempatan untuk bersama-sama membangun Indonesia.

Selain itu, Maya untuk masuk ke dalam bisnis yang sempat berhenti sekitar 1,5 tahun ini, karena dia melihat bahwa perusahaan yang memiliki lebih dari 500 karyawan ini akan membawa kemaslahatan.

“Dengan saya men-takeover perusahaan ini dan menjadikannya sebagai perusahaan nasional, diharapkan bisa membawa kedigdayaan Indonesia pada bidang perkapalan di mata dunia. Selain tentunya dapat menyerap tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan yang akan membangun perekonomian,” tuturnya.

Batamec sendiri saat ini mampu memproduksi berbagai jenis kapal mulai dari Kapal Tanker, Kapal Kargo, Kapal Bantu Cair Minyak, Kapal Tandu, dan lainnya tergantung dari permintaan. Permintaannya pun tidak hanya berasal dari dalam negeri, Batamec bahkan pernah memproduksi kapal yang dipesan langsung dari luar negeri seperti Norwegia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya