E-Commerce Ini Dorong Generasi Milenial jadi Wirausaha Baru

Berdasarkan data Entrepreneurship Global Index 2018, indeks kewirausahaan di Indonesia hanya 3,1 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2019, 13:45 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 13:45 WIB
UKM Online Berpengaruh Besar Bagi e-Commerce Indonesia
Ilustrasi e-Commerce (tumblr.com)

Liputan6.com, Jakarta - E-commerce Ralali.com mendorong generasi milenial untuk menjadi wirausahawan baru. Hal ini sejalan dengan semangat sumpah pemuda yang jatuh pada 28 Oktober lalu.

VP of Marketing Ralali.com Jessica Carla mengatakan, generasi penerus bangsa saat ini diharapkan menjadi motor penggerak dan agen perubahan untuk Indonesia sebagai negarae konomi digital terbesar di Asia Tenggara

Dia menjelaskan saat ini tingkat kewirausahaan Indonesia dinilai masih sangat rendah. Berdasarkan data Entrepreneurship Global Index 2018, indeks kewirausahaan di Indonesia hanya 3,1 persen dan menduduki peringkat 94 dari 137 negara. Tertinggal dari negara ASEAN lainnya antara lain Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.

"Sumpah Pemuda sebagaimomentum tepat bagi pemuda untuk semakin produktif dan berkarya bagi Indonesia, memiliki peran dan fungsi strategis dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju. Generasi muda saat ini memiliki karakteristik yang antusias, semangat kompetitif, serta kemampuan beradaptasi yang tinggi dengan perkembangan teknologi sehingga Indonesia siap menghadapi revolusi industri 4.0 dan bisa bersaing secara global," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Untuk mendukung generasi milenial menjadi wiraiusahawan baru, Ralali menggelar kegiatan Workshop Ralali.com seperti Coffee Journey turut mendukung kampanye HarBIGNas secara offline, dengan tujuan mengedukasi, dan mengenalkan kemudahan pemenuhan usaha untuk kemajuan usaha pelaku atau calon pelaku UMKM yang antusias dengan bisnis coffee shop.

Selain itu, Kampanye HarBIGNas Ralali.com ini sebagai upaya mendorong pengusaha muda maupun pelaku UMKM yang memiliki usaha agar mudah mengembangkan usahanya melalui platform Ralali.com. HarBIGNas adalah bentuk upaya pendekatan ke pelaku usaha melakukan transaksi viamobile apps Ralali.com.

Ini mengingat dari 63 juta UMKM di Indonesia, baru 3,97 juta UMKM yang menggunakan teknologi, sehingga program yang pro-UMKM ini bisa mendorong UMKM lebih melek digital saat mengembangkan bisnis khususnya dalamhal pemenuhan kebutuhan usaha (sourcing) dan pendanaan (financing).

“Kami hadirkan HarBIGNas yang memberikan keuntungan bagi UMKM, hanya dengan bertransaksi, belanja grosir sebanyak-banyaknya pada periode 10.10 sampai 12.12," ungkap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kendalikan Produk Impor, Pemerintah Dorong Pemanfaatan PLB E-Commerce

Ilustrasi e-Commerce
Ilustrasi e-Commerce (iStockPhoto)

Untuk dapat mengendalikan maraknya peredaran produk-produk impor yang membanjiri Indonesia, pemerintah mendorong pengusaha importir dan eksportir memanfaatkan Pusat Logistik Berikat (PLB E-Commerce).

Saat berbicara dalam talkshow From Local Go Global, Menteri Perdagangan Engggartiasto Lukita menyatakan selama ini produk yang dijual oleh pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan online (daring) adalah produk-produk asing.

“Untuk dapat mengendalikan peredaran produk-produk tersebut yang kebanyakan adalah produk impor, kami mendorong supaya produk yang sudah ber-SNI wajib agar memenuhi ketentuan tersebut, termasuk juga dilakukan kontrol terhadap aspek kesehatan dan pengendalian produk yang ada di bawah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)," jelas Enggar di Jakarta, seperti ditulis Rabu (9/10/2019). 

Oleh sebab itu, pemerintah ingin mendorong agar para pengusaha, khususnya perusahaan yang berskala kecil dan menengah, dan mereka yang sistem perdagangannya dilakukan secara e-commerce, dapat memanfaatkan platform PLB e-commerce.

"Kami inginnya kehadiran PLB e-commerce di Indonesia dimanfaatkan oleh para eksportir dan importir, sehingga nantinya kami juga akan mengadakan audit untuk bisa tahu, berapa kapasitas industri perusahaan. Untuk itu kami akan bekerja sama dengan sejumlah kementerian terkait, termasuk Bea dan Cukai, agar volume impor sesuai yang dibutuhkan," kata dia.

"Dengan demikian, volume impornya akan dikontrol, untuk menghindari terjadinya manipulasi data impor, dan juga kode HS (Harmonized System atau HS). PLB e-commerce juga akan lebih banyak dioptimalkan untuk usaha kecil mikro dan menengah, melalui pemanfaatan gudang berikat, termasuk pengurusan prosedur ekspor dan impornya secara e-commerce," lanjut Enggar.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya