Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya akan menyuntik dana senilai Rp 700 miliar kepada PT Bank Royal Indonesia.
Sebagai anak usaha, Bank Royal nantinya akan difokuskan pada segmen perbankan digital. Selain itu, upaya penyuntikan BCA ke Bank Royal juga dilakukan agar perusahaan dapat menjadi bank buku II.
Akan tetapi, syarat modal inti bank buku II sendiri ialah Rp1 triliun. Adapun bank buku II merupakan bank yang memiliki modal inti sebesar Rp1-5 triliun.
Advertisement
Baca Juga
"Yang jelas kita siapkan untuk jadi BUKU 2. Karena kalau digital harus BUKU 2, jadi kita akan siapkan untuk jadi bank buku 2," tuturnya di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Jahja menjelaskan, saat mengakuisisi penuh saham Bank Royal Indonesia modal intinya hanya Rp 300 miliar. Sebab itu, pihaknya memproyeksi dana yang akan disuntik di kisaran Rp700 miliar.
"Tapi kita harus tetap inject, jadi Rp 1 triliun itu modal dasarnya. Nanti kita tambah Rp 700 miliar," kata dia.
Adapun penyuntikan dana dari BCA kepada PT Bank Royal Indonesia kata dia akan dilakukan secara langsung.
"Langsung, nanti kita langsung suntikan," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cerita Dirut BCA saat Jokowi Umumkan Susunan Kabinet Indonesia Maju
 Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan apa yang dilakukannya saat kabinet Indonesia Maju pertama kali diumumkan. Yaitu menghubungi para pengusaha besar di Tanah Air yang merupakan nasabah setianya.
"Menghubungi beberapa belas korporasi besar," kata dia, di Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Dia mengungkapkan seluruh pengusaha yang dia hubungi menyambut baik susunan kabinet Jokowi di periode kedua kepemimpinannya tersebut. Namun, pengusaha masih akan melihat dan memantau kinerja menteri-menteri baru tersebut.
"Mereka harus menunggu hasil daripada yang akan diejawantahkan untuk program kerja masing-masing menteri ke depan," ujarnya.
Hal itu, kata dia, erat kaitannya dengan kepercayaan dan sikap para investor ke depannya. Sebab investor menurutnya selalu menginginkan sebuah keyakinan dalam sebuah prospek bisnis untuk melancarkan usahanya.
Advertisement